Tanda-tanda Anda Sudah Merdeka Secara Finansial

Ilustrasi tidak memiliki uang.
Sumber :

VIVA – Agustus ini adalah bulan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan, pantas jika kita bertanya sudahkah kita merdeka secara finansial? Bagaimana caranya menjadi merdeka finansial? 

Pertanyaan ini akan mengajak kita untuk mengelola keuangan pribadi. Yakni mengelola penghasilan, mengelola belanja, hingga mengelola aset dan utang. Pengelolaan tiga hal ini akan membawa kita merasakan merdeka finansial.

Sebenarnya apa arti merdeka finansial atau financial freedom? Menurut penulis buku tentang kekayaan Robert Kiyosaki dalam situs richdad.com adalah suatu kondisi yang lebih dari sekadar memiliki uang.

Kata Robert, agar seseorang mengalami merdeka finansial, perlu mengubah kebiasaan yang sedang dilakukan sekarang untuk menjadi apa yang diinginkan secara finansial.

Menjadi merdeka secara finansial merupakan proses untuk berkembang, kuat secara emosional dan spiritual untuk menjadi sukses dan bahagia sesuai dengan ukuran seseorang. Dengan kata lain, financial freedom tidak sekadar memiliki harta dan aset yang banyak. Namun, salah satu ukurannya ialah seseorang dapat mencapai sesuatu yang diinginkan.

Pertanyaannya, sudahkah Anda memiliki target finansial dalam jangka pendek maupun jangka panjang? Apakah Anda sudah bebas dari utang? Dua pertanyaan ini menentukan Anda mengetahui apakah sekarang sudah merdeka finansial atau masih belum merdeka finansial.

Seperti yang dihimpun HaloMoney.co.id, berikut sejumlah tanda sudah merdeka finansial atau sebaliknya: masih perlu berjuang menjadi orang yang merdeka finansial.

1. Aset lebih besar daripada utang

Coba hitung nilai semua aset yang Anda miliki seperti rumah, mobil, tabungan, investasi, hingga dana darurat. Bandingkan nilainya dengan nilai utang yang Anda miliki, seperti utang KPR, utang KTA, hingga kartu kredit, dan utang dengan keluarga. 

Jika nilai aset lebih besar dari utang, berarti kondisi keuangan Anda secara keseluruhan masih positif. Ini salah satu tanda Anda sudah mengalami merdeka finansial. Namun sebaliknya, jika nilai utang Anda lebih besar, pertanda harus menata keuangan lebih disiplin lagi dengan cara mengurangi utang dan memperbesar aset.

2. Aset memberikan penghasilan

Apakah aset yang Anda miliki memberikan penghasilan? Jika iya, berarti sudah mulai menuju kemerdekaan finansial. Contohnya, aset berupa investasi. Jika aset tersebut setiap bulan rutin memberikan penghasilan tambahan, berarti investasi Anda telah berkembang dan membantu untuk menggapai tujuan finansial yang ingin dicapai. 

Atau aset berupa tanah, apakah bisa dimanfaatkan dengan baik dengan menjadikannya sebagai tempat usaha sampingan. Jika telah menghasilkan rutin setiap bulan, berarti kamu sudah di jalan yang benar menuju kemerdekaan finansial.

3. Berinvestasi dan proteksi

Investasi dan proteksi juga menjadi tanda Anda sudah merdeka finansial atau belum. Jangan sekadar berinvestasi, jika tidak dibarengi dengan proteksi. Tanpa proteksi, investasi tidak akan mampu membiayai risiko. Para perencana keuangan selalu menyarankan Anda melengkapi pengelolaan finansial dengan melindungi diri dan keluarga dengan memiliki polis asuransi.

Asuransi paling utama ialah asuransi jiwa untuk melindungi risiko Anda sebagai pencari nafkah jika meninggal dunia. Asuransi berikutnya yang wajib dimiliki ialah asuransi kesehatan untuk melindungi Anda dan keluarga jika mengalami sakit. 

4. Menghindari perilaku konsumtif

Sudahkah Anda menghindari perilaku konsumtif? Jika iya, ini tandanya Anda sudah mengalami merdeka finansial. Berperilaku konsumtif bukan berarti Anda telah menjadi seorang yang kaya raya. 

Ingat, para orang kaya di dunia pun selalu menunjukkan gaya hidup yang sederhana dan selalu mengukur konsumsinya. Lihat saja gaya hidup maestro investasi di dunia, Warren Buffett, yang tetap sederhana meski telah masuk dalam jejeran 10 orang kaya di dunia.

Mulai saat ini Anda perlu menetapkan tujuan keuangan, lalu berusahalah mencapainya. Apa pun tujuan finansial Anda, lakukanlah lima prinsip financial freedom mulai tahun ini, bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia 2018:

- Takarlah pengeluaran, jangan sampai lebih besar dari pemasukan

Buat Anda yang baru mulai ingin memiliki dana dalam jumlah tertentu, catatlah setiap pengeluaran dalam 1 bulan. Apakah itu sewa rumah, indekos, makanan, listrik, sampai uang tips juga perlu dicatat. Lalu, bandingkan dengan pemasukan yang didapat.

Hal yang bisa dilakukan ialah Anda tidak takut untuk pindah ke area dengan biaya hidup lebih rendah. Misalnya, lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada mobil pribadi demi mencapai target keuangan tertentu. Semakin besar pemasukan daripada pengeluaran, semakin cepat juga Anda akan meraih tujuan finansial.

- Maksimalkan pendapatan

Hal utama agar #MerdekaFinansial ialah menelisik penghasilan dan belanja. Jika penghasilan masih relatif kecil, tak ada jalan lain selain memaksimalkan pendapatan di bulan maupun di hari kemerdekaan Indonesia tahun ini.

Carilah peluang baru, menangkap peluang dengan cepat. Selain meminta kenaikan gaji, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan seperti menjalankan bisnis sampingan yang sesuai dengan hobi.

Atau bekali diri dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar bisa mendapatkan gaji yang lebih besar. Contohnya: ikut kelas untuk sertifikasi khusus.

- Bayarlah untuk masa depan di awal

Salah satu langkah penting yang harus dilakukan untuk tujuan finansial ialah menabung dan berinvestasi. Sayang, seringkali rencana ini pupus karena tidak ada sisa dari penghasilan bulanan.

Padahal tabungan dan investasi adalah cara untuk meraih merdeka finansial untuk saat ini dan kebutuhan masa depan. Sebab itu bayarlah untuk masa depan di awal, sehingga Anda tidak mendapatkan kesusahan di akhir bulan.

Akan lebih gampang untuk menabung kalau langsung menyisihkan uang sesaat setelah Anda menerima gaji di awal bulan. Nilainya minimal 30 persen dari penghasilan. Dana ini termasuk untuk tabungan, investasi maupun dana darurat.