Aksi Heroik Anthonius Diapresiasi Perhargaan Tinggi Penerbangan

Jenazah Anthonius Gunawan Agung, personel Tower ATC AirNav Indonesia cabang Palu
Sumber :
  • M Yasir

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi upaya Personel Air Traffic Controller (ATC) AirNav cabang Palu, Anthonius Gunawan Agung yang memperjuangkan pesawat Batik Air take off. Pemerintahan pun memberikan penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda.

"Pemerintah memberikan penghargaan kepada beliau Adikarya Dirgantara Pralabda di mana kepada almarhum sudah diberikan atau diharapkan bisa dimakamkan di taman makam pahlawan," kata Budi di kantor kemenhub, Jakarta, Senin 1 Oktober 2018.

Ia menjelaskan penghargaan diberikan karena Anthonius harus mengorbankan nyawa saat menjalankan tugas. Ia menyebut Anthonius contoh panutan.

"Kami sampaikan duka cita semoga almarhum Agung mendapatkan tempat di sisi Tuhan, keluarganya tabah dan menjadi contoh bagi kami insan transportasi termasuk saya, karena usaha yang luar biasa. Dalam beberapa hari ini penghargaan kami berikan kepada keluarga," kata Budi.

Sebelumnya, Personel ATC AirNav cabang Palu, Anthonius Gunawan Agung meninggal ketika bertugas mengatur layanan navigasi di Bandara Mutiara Sis Al Jufri. Meninggalnya Anthonius menjadi kisah haru karena menyelamatkan Batik Air ID-6231 dengan 148 penumpang.

Kisah Anthonius ini karena sebelumnya Pilot Batik Air 6231, Captain Mafella dengan penerbangan dari Palu ke Makassar ingin mempercepat tiga menit jadwal penerbangannya dari yang sudah ditentukan. Jadwal awal Batik Air 6231 berangkat pukul 17.55 WITA.

Mafelle ingin dipercepat menjadi 17.52 WITA karena adanya gempa 7,4 magnitudo. Ia pun meminta izin kepada menara pengawas ATC agar dipercepat. Permintaan Mafella disetujui menara pengawas agar segera take off.

Adapun Anthonius meninggal karena gempa tersebut merobohkan menara ATC. Pihak Air Nav, menyatakan Anthonius dari dalam menara tower ATC memberikan arahan kepada Batik Air untuk lepas landas.