Menhub Klaim Masyarakat Rasakan Manfaat Infrastruktur Jalan Tol

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat mengunjungi dua rest area di jaringan jalan tol trans-Jawa, Sabtu, 29 Desember 2018.
Sumber :
  • VIVA/Bayu Nugraha

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut tol trans-Jawa dari Jakarta sampai Surabaya telah menjadi unsur konektivitas atau manfaat keterhubungan antardaerah. Keterhubungan itu diiringi juga dengan manfaat lain bagi masyarakat luas.

Budi menyampaikan itu saat mengunjungi dua rest area (Rest Area 207A Jalan Tol Palikanci dan Rest Area 391A Jalan Tol Batang-Semarang) di jaringan jalan tol trans-Jawa, Sabtu, 29 Desember 2018.

Dia menyebut, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, konektivitas adalah keharusan demi membangkitkan perekonomian di daerah. Artinya, jalan tol trans-Jawa itu tidak hanya menghubungkan Jakarta, Semarang, Solo, dan Surabaya, melainkan ada manfaat ekonomi. 

“Banyak yang bertanya, ‘jalan tol dibangun untuk apa?’ Kita membuktikan jalan tol memberikan makna bagi masyarakat,” ujarnya.

Budi bercerita, suatu kali bertemu wali kota Cirebon dan mendapat informasi begitu banyak daerah wisata di sana, dan karena itu pula rumah makan atau restoran dipenuhi pegunjung. Begitu juga di Nganjuk, memperoleh informasi ada suatu industrial estate seluas 100 hektare.

Dalam beberapa contoh itu saja, kata Budi, publik bisa membayangkan ribuan tenaga kerja terserap dalam banyak lapangan pekerjaan. Maka, masyarakat seperti di Nganjuk dan sekitar tak perlu lagi urbanisasi atau pindah ke kota Surabaya untuk mencari pekerjaan.

Kini, menurutnya, Jasa Marga dan beberapa BUMN turut berkolaborasi dalam mengurasi kerajinan dan makanan masyarakat di kota-kota di sepanjang jalan tol. 

Dia mencontohkan sekarang terdapat satu rest area atau area beristirahat tiap 15 kilometer dengan aneka restoran dan toko. Total ada 61 rest area di sepanjang tol trans-Jawa. Namun, ia menyebut angka itu akan berkurang jika masuk libur Lebaran.

“Ini harus disikapi dengan menambah area parkir dan sebagainya karena kalau terlalu banyak (jumlah rest area), (pelaku UKM) tidak laku, kasihan juga. Saya bilang tetap saja segini dulu. Tapi tempat parkirnya diperluas supaya pada saat libur Lebaran orang bisa beristirahat dengan daya tampungnya lebih banyak,” katanya.