Menhub Jamin Kereta Bandara Ramai jika LRT dan MRT Beroperasi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Coba Kereta Bandara
Sumber :
  • ANTARA Foto//Rivan Awal Lingga

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjamin jumlah penumpang kereta Bandara Soekarno-Hatta ramai ketika moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek beroperasi.

Dia mengakui, okupansi atau tingkat keterisian penumpang Kereta Bandara masih sepi, hanya 26 persen, terutama karena akses ke stasiun kereta itu terbatas.

"Kalau dua (MRT dan LRT) itu aja nyambung di [Stasiun] Dukuh Atas, saya yakin bahwa Kereta Bandara itu [okupansinya] akan di atas 60 persen," kata Budi di acara diskusi KA Bandara di Jakarta, Rabu, 9 Januari 2019.

MRT Jakarta dijadwalkan beroperasi pada Februari 2019 dan LRT Jabodebek pada akhir 2019. Ketika MRT dioperasikan pada Februari nanti, sebagian besar orang di Kawasan Lebak Bulus akan menggunakannya untuk menuju Dukuh Atas sampai Bandara Soekarno-Hatta. Dia mengklaim, semua itu sudah dipikirkan. Masalahnya sekarang hanyalah waktu.

Namun, soal tuntutan penurunan tarif Kereta Bandara yang menjadi salah satu keluhan penumpang, Budi mengaku sulit mengintervensi. Sebab itu adalah urusan korporasi, yaitu PT Railink, sebagai operator Kereta Bandara.

Dia juga menjawab tuntutan sebagian masyarakat tentang kemungkinan subsidi untuk tiket Kereta Bandara. Menurutnya, pemerintah memang memiliki kebijakan menyubsidi tiket Kereta Bandara, tetapi tidak semua, melainkan sebagian saja, di antaranya kereta bandara di Palembang dan Padang.

“Kita menilai mana yang kita berikan subsidi. [tiket kereta bandara di] Padang [dan] Palembang kita subsidi, tapi [di] Medan dan Jakarta tidak," katanya.