Delapan Hal Ini Mungkin Buat Anda Jadi Sulit Kaya Raya

Wanita kaya raya
Sumber :
  • inmagine

VIVA – Peribahasa 'hemat pangkal kaya', sering kali menjadi moto dalam mengelola keuangan. Dengan berhemat, keuangan menjadi lebih teratur dan sehat. 

Namun, tanpa disadari, Anda sering melakukan beberapa hal kecil yang sejatinya dapat menambah jumlah pengeluaran. Hal-hal kecil ini, membuat Anda gagal dalam mewujudkan hidup kaya seperti yang diimpikan.

Lalu, hal-hal kecil apa saja itu? Seperti dikutip dari Cermati.com, Kamis 17 Januari 2018, berikut pengeluaran remeh yang bisa membuat Anda sulit kaya:

1. Menghabiskan malam Minggu di luar rumah

Ibaratkan masak sayur tanpa garam, itulah yang sering anak muda rasakan, jika menghabiskan malam Minggu di rumah. Padahal, pergi ke suatu tempat untuk menghabiskan malam Minggu membutuhkan biaya.

Rata-rata, jumlah yang dihabiskan berkisar Rp50 ribu-Rp200 ribu, tergantung tempat yang dikunjungi. Semakin elit, maka semakin mahal pula kocek yang dirogoh. 

Jika malam minggu dihabiskan di luar rumah, pengeluaran akan membengkak tanpa disadari. Dalam satu bulan, uang yang dihabiskan paling tidak berkisar Rp400 ribu hingga Rp1 juta, bahkan lebih. Padahal, dengan uang segini, Anda dapat memenuhi kebutuhan lain yang lebih penting.

2. Mengerjakan tugas di kafe atau restoran

Harga secangkir kopi dan sepotong croissant, memang tidak seberapa, ketika Anda nongkrong di kafe untuk mengerjakan tugas. Tapi, coba pikir-pikir jumlah rupiah yang telah dihabiskan agar tugas tersebut terselesaikan. Pasti lumayan, kan?

Mengerjakan tugas tidak melulu harus di kafe. Anda dapat mengerjakan tugas di rumah, perpustakaan, atau taman bermain. Pilihlah tempat yang tidak membutuhkan banyak biaya, agar bisa menghemat pengeluaran setiap bulan.

3. Memarkirkan kendaraan di sembarang tempat

Ketika mampir ke suatu tempat, Anda mungkin malas untuk memarkirkan kendaraan di basement atau area parkir yang disediakan. Alasannya, karena jauh dan uang parkir yang mahal. 

Padahal, memarkirkan kendaraan di sembarang tempat lebih menguras banyak biaya. Coba bayangkan, jika kendaraan Anda diserempet kendaraan lain, siapa yang akan bertanggung jawab? Pasti tidak ada. 

Sementara itu, jika kendaraan di parkir di basement, kendaraan pasti lebih aman karena masing-masing area parkir telah dilengkapi semen pemisah.

4. Belanja barang-barang yang tidak dibutuhkan

Tergiur dengan barang-barang yang ada di mal atau supermarket itu wajar. Tetapi, coba pikirkan apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut. Jika tidak, Anda tidak perlu membelinya. Selain mubazir, pengeluaran juga ikut bertambah.

Agar barang yang dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan, catat semua nama barang yang dibutuhkan pada secarik kertas. Bawa kertas ini, ketika Anda pergi belanja agar apa yang dibeli tidak melenceng dari daftar.

5. Tidak memanfaatkan sale dengan bijak

Menjelang perayaan hari besar, banyak pusat perbelanjaan yang menawarkan promo dan sale besar-besaran seperti sale up to 90 persen atau beli satu gratis satu. 

Anda dapat berburu barang-barang diskon untuk menghemat pengeluaran, tetapi jangan sampai kalang kabut hingga Anda memborong barang yang tidak diperlukan.

Meskipun harga barang yang ditawarkan murah, Anda tetap harus punya prinsip saat berbelanja. Manfaatkan sale dengan bijak untuk membeli barang yang selama ini Anda butuhkan, bukan inginkan.

6. Malu membawa botol minum saat bepergian

Bagi generasi milenial, membeli air mineral di warung atau di supermarket jauh lebih bergengsi daripada membawa botol minuman sendiri. Sesekali tidak apa-apa, tetapi jangan sampai keterusan.

Harga sebotol air mineral memang murah, tetapi sebotol air mineral per hari pasti tidak cukup apalagi jika isinya hanya 600 ml saja. Agar lebih hemat, bawalah botol air minum dari rumah.

Tidak perlu membawa botol minum yang terlalu besar karena botol berkapasitas 450 ml–600 ml saja sudah cukup. Ketika air minum habis, Anda dapat mengisinya di kembali di kampus atau kantor.

7. Suka membuang-buang uang receh

Orang kaya bukanlah orang yang sombong, apalagi suka membuang-buang uang. Sekecil apapun uang tersebut pada dasarnya tetap berharga, jika setiap kepingnya dikumpulkan.

Jadi, jangan pernah meremehkan uang yang nominalnya kecil seperti uang receh. Sebab, uang receh merupakan cikal-bakal uang yang nominalnya besar. Jika punya uang receh, sebaiknya disimpan dalam suatu wadah seperti kaleng. 

Anda dapat menukarkan uang receh ini ke uang kertas apabila jumlah yang terkumpul sudah banyak. Alhasil, tidak ada uang yang terbuang dengan sia-sia.

8. Menginvestasikan uang secara asal-asalan

Agar uang tidak habis untuk hal-hal yang tidak perlu, Anda dapat investasi sebagian uang ke beberapa instrumen investasi seperti deposito atau reksadana. 

Dalam jangka waktu tertentu, uang yang diinvestasikan akan bertambah. Sebelum berinvestasi, pastikan investasi yang dipilih aman. Hindari investasi bodong dengan iming-iming keuntungan yang besar, karena keuntungan yang diperoleh tergantung dari kebutuhan dan kondisi ekonomi di suatu negara. (asp)