Sopir Truk Ogah Masuk Trans Jawa karena Mahal, Luhut: Enggak Apa-apa

Infrastruktur Tol Cipali Terus Dikebut
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara terkait protes yang dilayangkan oleh pengusaha truk terkait tarif tol Trans Jawa yang mahal. Tarif tol Trans Jawa diprotes pengusaha truk lantaran tarifnya disebut mencapai jutaan rupiah.

"Enggak (mahal). Saya nanti akan cek kalau mahalnya. Tapi enggak juga sih," kata Luhut di kantornya, Jakarta, Senin 4 Februari 2019. 

Terkait banyaknya pengusaha truk yang pindah ke jalur Pantura, karena tarif tol Trans Jawa yang mahal, Luhut mengatakan, hal itu tidak masalah. Menurutnya, dengan tidak semua truk menggunakan jalan tol, maka lalu lintas di jalan tol akan lebih lancar. 

"Enggak apa-apa juga. Kan nanti enggak terlalu padat lalu lintas. Itu juga bagus," ujarnya. 

Saat ditanya apakah tarif saat ini sudah sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang mendorong angkutan logistik menggunakan tol, Luhut mengatakan, harus dilihat dari aspek keekonomian. Pengusaha truk, dikatakannya, bisa melihat peluang keekonomian masing-masing apakah harus melalui jalan tol atau jalan nasional. 

"Sekarang misalnya orang pergi dari sini ke Solo, 3-4-6 jam. Solo ke Surabaya tinggal 2,5 jam. Sekarang berarti lalu lintas di utara (Pantura) jadi longgar, jadi lebih cepat juga karena cost-nya lebih murah. Atau mereka (pengusaha truk) pengin lebih cepat, ya ikut (lewat) tol. Jadi punya pilihan," katanya. 

Meski begitu, Luhut mengatakan pemerintah ke depan tentu akan mengevaluasi. Sebab, kata dia, pengusaha jalan tol yang membangun tentu juga memperhitungkan pendapatan dari investasi yang telah dialokasikan

"Itu enggak sembarangan dibuat juga," ujarnya. 

Luhut mengaku belum bisa menyimpulkan apakah tarif tol Trans Jawa saat ini bisa dikatakan mahal. Menurutnya, butuh waktu untuk menyimpulkan dan setidaknya ada perbandingan dengan moda lainnya seperti pesawat terbang. 

"Orang tadinya suka naik pesawat terbang, sekarang pengin lihat jalan, pemandangan, beda 2-3 jam gimana. Jadi akan terjadi penyesuaian baru," katanya. 

"At the end cost-nya pasti akan turun. Pasti itu, karena ada alternatif. Ada pilihan, pesawat, Pantura, ada tol, ada kereta api, jadi dulu tidak ada pilihan itu," tuturnya. (art)