Sri Mulyani Sebut Data Bukalapak Cs Jenis 'Tambang' Baru Era Digital

Peluncuran data sampel BPJS Kesehatan.
Sumber :
  • M Yudha Prastya/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyambut baik langkah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan, dalam upayanya meluncurkan data sampel terkait penggunaan big data dalam pengembangan Evidence-Based Policy Jaminan Kesehatan Nasional.

Dia menilai, hal ini sudah cukup sejalan dengan tantangan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, di mana saat ini mulai marak kemunculan fenomena model bisnis yang sifatnya customer sentris.

"Artinya, sekarang ini semua data menjadi sangat penting. Sekarang semua transaksi bisa menggunakan elektronik, sehingga mereka tidak perlu lagi mengisi kuisioner. Karena, setiap hari pengeluaran mereka bisa di-capture oleh teknologi," kata Sri di kantor BPJS Kesehatan, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin 25 Februari 2019.

Sri menjelaskan, sejatinya data-data yang dimiliki oleh sejumlah platform layanan digital, seperti misalnya Bukalapak, Tokopedia, Shopee, merupakan jenis 'tambang’ baru di era revolusi industri 4.0 hari ini.

Sebab, dengan data-data tersebut, si pemilik data jadi bisa mengetahui update terkini mengenai perilaku konsumsi para pengguna platformnya. Hal itu akan sangat berguna bagi aspek pengembangan bisnis, dan akan berdampak secara signifikan pada perekonomian nasional.

"Kami bisa minta data dari Bukalapak, Tokopedia, Shopee, karena semuanya itu adalah data yang besar, yang bisa jadi ‘tambang’ baru di dunia industrial 4.0 saat ini," ujar Sri.

Karena itu, Sri mengaku senang dengan apa yang dilakukan BPJS Kesehatan, yang mulai melihat masalah pengelolaan big data ini sebagai sesuatu yang harus dimanajerialisasi dengan baik melalui peluncuran data sampel BPJS Kesehatan hari ini.

"Ini lah kenapa data disebut sebagai 'tambang’ baru. Karena sama seperti tambang, dia ada di dalam Bumi, tapi tidak akan berguna jika tidak dieksplorasi," tutur Sri.

"Sama seperti data, kalau kita punya tapi cuma duduk-duduk saja, maka dia akan menjadi seperti tambang yang tidak dimanfaatkan. Oleh karenanya, kemampuan mengelola data itu lah yang memang harus lebih ditingkatkan lagi," ujarnya. (art)