Jokowi Ingin RI Siap Jika Energi dari Batu bara Habis

Kapal tongkang pengangkut batu bara saat melintas di Sungai Musi, Palembang
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA – Presiden Joko Widodo mengingatkan, pentingnya pembangkit listrik non-fosil atau batu bara, untuk disiapkan. Baik itu energi uap, air, hingga energi angin. 

Hal itu dikatakan Jokowi, dalam sambutan saat meresmikan PLTU Cilacap ekspansi 1x660 MW, Senin 25 Februari 2019. Energi terbarukan, memang menjadi salah satu fokus ke depan yang disiapkan pemerintah. 

"Kita juga tidak ingin tergantung pada energi fosil batu bara. Tahun lalu kita juga mulai pembangkit listrik tenaga bayu (angin), di Sidrap Jeneponto," kata Presiden Jokowi. 

Di daerah pembangkit energi bayu itu, anginnya sangat kencang. Banyak daerah menurut Jokowi, juga memiliki angin yang sangat kencang, sehingga potensial.

"Kita lanjutkan di tempat lain yang anginnya besar," katanya. 

Energi terbarukan untuk pengembangan sumber listrik, kata Jokowi, juga akan terus dikembangkan. 

"Kita juga ingin kembangkan pembangkit listrik tenaga air. Kita punya sungai yang banyak sekali. Oleh sebab itu, kita perlu manfaatkan ke depannya agar kita tidak tergantung lagi dengan batu bara," jelas Jokowi.

Lanjut Kepala Negara, energi fosil seperti batu bara, memang masih digunakan untuk waktu lama. Tapi energi terbarukan, juga sangat penting untuk dikembangkan. 

Pengembangan energi terbarukan, seperti PLTU ini dan menggunakan tenaga angin hingga air, harus digagas sejak sekarang. 

"Nanti negara lain bingung enggak punya bahan baku untuk pembangkit listrik batu bara atau minyak, kita masih miliki angin yang enggak akan habis, masih memiliki air sungai yang juga enggak akan habis," jelas Jokowi. (jhd)