Reksa Dana Anda Untung atau Rugi? Begini Cara Hitungnya

Ilustrasi konsumen reksa dana.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Pentingnya melakukan investasi di dalam keuangan tentu telah menjadi salah satu alasan utama banyak orang mulai berinvestasi. Mungkin Anda salah satunya. Kesadaran berinvestasi ini tentu dibarengi dengan keputusan dan pemahaman bahwa semakin cepat melakukan investasi, maka semakin cepat pula Anda bisa mendatangkan  keuntungan.

Namun di luar semua itu, hal yang tak kalah pentingnya untuk dipahami dengan baik adalah bagaimana dan seberapa kenal Anda dengan instrumen investasi yang akan dijadikan pilihan. Pemilihan ini akan memengaruhi berhasil-tidaknya Anda mendatangkan keuntungan atas investasi itu.

Jangan sampai menanamkan sejumlah modal pada instrumen investasi yang tidak Anda pahami. Sebab hal seperti ini akan sangat berisiko menimbulkan kerugian di dalam keuangan Anda.

Jenis investasi yang ada saat ini juga sangat beragam, sehingga Anda akan memiliki sejumlah pilihan yang dapat dipertimbangkan. Salah satu yang paling banyak diminati adalah reksa dana.

Sebab investasi reksa dana dikenal memberikan imbal hasil yang cukup besar, jika dibandingkan dengan jenis instrumen lainnya. Nah, agar Anda tahu apakah investasi reksa dana untung atau rugi? Berikut cara menghitungnya seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Mengenal reksa dana dan perhitungannya

Jika Anda berencana untuk berinvestasi dalam reksa dana, maka Anda tentu akan mulai mencoba mengenal segala sesuatu terkait dengan investasi yang satu ini. Agar Anda mampu mengatasi berbagai risiko yang akan ditemukan nantinya di dalam investasi tersebut.

Jangan sampai Anda membeli reksa dana, sementara Anda tidak memahami bagaimana sistem kerja intrumen investasi tersebut di dalam keuangan. Ketika berinvestasi dalam reksa dana, maka Anda akan membeli unit penyertaan.

Unit penyertaan inilah yang kemudian menjadi satuan yang akan menunjukkan bukti kepemilikan Anda atas reksa dana tersebut. Jumlah unit penyertaan Anda ini akan berubah, mengikuti transaksi pembelian ataupun penjualan yang Anda lakukan di dalam reksa dana.

Jika Anda secara berkala melakukan pembelian dan tidak pernah melepas/menjual unit penyertaan Anda, maka tentu jumlah unit tersebut akan semakin bertambah, dan hal sebaliknya juga berlaku.

Setiap unit penyertaan yang Anda miliki akan memiliki harga, di mana harga ini lazim disebut dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV). Ketika Anda melakukan pembelian reksa dana, maka jumlah unit penyertaan yang Anda peroleh akan tergantung pada harga NAB/NAV per unit di hari transaksi pembelian tersebut terjadi.

Sedangkan untuk naik turunnya nilai investasi Anda di dalam reksa dana, akan ditentukan oleh perkembangan harga NAB per unit atas reksa dana tersebut.

- Contoh investasi reksa dana yang untung:

Jika pada tanggal 30 Januari 2010 Anda membeli reksa dana A sebesar Rp5 juta. Sedangkan NAB/unit reksa dana A pada hari itu Rp2.500, maka unit penyertaan yang Anda miliki adalah Rp5 juta/Rp2.500 = 2.000 unit penyertaan.

Lalu, pada tanggal 30 Februari 2011 Anda menjual seluruh reksa dana A tersebut. Sementara NAB/unit reksa dana A pada hari itu adalah Rp4.000, maka total investasi yang Anda dapatkan adalah Rp4.000 x 2.000 = Rp8 juta

Dari contoh ini, maka perhitungan keuntungan investasi reksa dana tersebut adalah Rp8-5 juta = Rp3 juta. Nilai investasi awal yang berjumlah Rp5 juta, meningkat menjadi Rp8 juta. Artinya, Anda untung 60 persen .

- Contoh investasi reksa dana yang Rugi:

Jika pada tanggal 30 Januari 2010 Anda membeli reksa dana A sebesar Rp5 juta. Sementara NAB/unit reksa dana A pada hari itu Rp2.500, maka unit penyertaan yang Anda dapatkan adalah Rp5 juta/2.500 = 2.000 unit penyertaan.

Lalu, pada tanggal 3- Februari 2011 Anda menjual seluruh reksa dana A yang Anda miliki tersebut. Sedangkan NAB/unit reksa dana A yang berlaku pada hari itu adalah sebesar Rp1.600, maka total investasi yang Anda dapatkan atas penjualan tersebut adalah Rp1.600 x 2.000 = Rp4 juta.

Dari contoh ini, maka Anda akan mendapatkan sejumlah kerugian atas penjualan investasi reksa dana tersebut, yakni sebesar Rp5 juta – Rp4 juta = Rp1 juta. Nilai investasi awal Anda yang sebesar Rp5 juta, mengalami penurunan ketika dilakukan penjualan menjadi sebesar Rp4 juta. Artinya, Anda rugi 20 persen.

2. Ketahui risiko dan imbasnya pada nilai reksa dana

Apapun jenis instrumen investasi yang Anda pilih, tentu akan selalu dipengaruhi oleh berbagai risiko yang terdapat di dalamnya. Hal serupa juga terjadi di dalam investasi reksa dana, di mana return yang akan Anda dapatkan atas investasi tersebut, sangat dipengaruhi oleh pemilihan waktu penjualan yang Anda pilih.

Ketika Anda melakukan penjualan dengan kondisi terburu-buru, di mana NAB/unit reksa dana yang Anda miliki sedang rendah, maka sudah bisa dipastikan Anda mungkin akan mengalami kerugian atas penjualan tersebut.

Hal yang sama juga berlaku, ketika Anda menjualnya di saat NAB/unitnya sedang tinggi dan mengalami kenaikan dari harga beli, maka Anda akan mendapatkan sejumlah keuntungan atas penjualan tersebut.

Lakukan perhitungan dengan cermat dan raup untung dari investasi

Di dalam investasi reksa dana, Anda tentu wajib memiliki kemampuan yang baik dalam menghitung untung rugi atas investasi yang Anda lakukan pada instrumen tersebut. Pahami dengan baik cara perhitungannya sejak awal, sehingga Anda bisa melakukan perhitungan ini dengan baik dan tepat.

Jika ternyata Anda mengalami kesulitan dalam menghitung hal ini secara menual, maka ada baiknya Anda menggunakan fasilitas platform reksa dana online yang mudah ditemukan di berbagai aplikasi yang menawarkan investasi reksa dana online. Fasilitas ini lebih mudah digunakan oleh orang awam sekalipun, lebih akurat dan juga praktis. (ren)