Harapan Pengusaha ke Jokowi Usai Menang Pilpres Versi Quick Count

CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil memperoleh suara terbanyak dalam Pemilihan Umum 2019 berdasarkan hasil hitung cepat. Pengusaha berharap, dengan hasil itu, Jokowi bisa terus menjaga iklim berusaha di Indonesia terus kondusif.

Wakil Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pada dasarnya banyak program yang telah ditempuh Jokowi selama lima tahun menjabat, mampu membuat reformasi kebijakan yang mampu memberikan kepastian berusaha di Indonesia semakin mudah. Namun hal itu banyak yang belum selesai.

"Jadikan kalau kita lihat pemerintah kemarin sudah mulai dengan banyak reformasi yang dilaksanakan namun banyak yang belum selesai," kata Shinta saat dihubungi, Kamis 18 April 2019.

Menurut dia, kebijakan yang belum tuntas di masa Pemerintahan Jokowi sebelumnya untuk menciptakan kepastian berbisnis adalah kebijakan yang mampu membuat iklim investasi kondusif, reformasi ketenagakerjaan maupun reformasi perpajakan.

"Itu yang masih harus di selesaikan. Kita musti perhatikan daya saing kita, itu tentu kita musti produksi dan industrialisasi musti jalan. Jadi selain isu kita hadapi dari segi lintas sektoral, isu ini harus kita perhatikan," ujarnya menambahkan.

Di samping itu, kebijakan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus disampaikan Jokowi selama masa kampanye, pada dasarnya telah menuju ke arah yang benar. Namun, hal itu harus benar-benar direalisasikan supaya SDM Indonesia memiliki daya saing.

"Karena, bagaimanapun juga kita harus bisa kembangkan SDM sesuai link and match. Jadi dari pendidikan bisa di absorbs industri, juga peningkatan skill mereka, baik up skilling dan reskilling. Ini penting," tutur dia.

Di luar itu semua, ketahanan ekonomi nasional tidak bisa lepas dari perhatian Jokowi ke depannya. Terutama, bagaimana Indonesia memiliki fundamental ekonomi makro yang kuat, hingga kapabilitas fiskalnya yang sehat.

"Tapi secara mikronya juga, jadi apakah kita jaga ketahanan energi, pangan, itu juga hal-hal yang harus diperhatikan. Jadi overall ini penting yang harus jadi perhatian untuk dilanjutkan." (mus)