AP II Perkirakan Mudik Lebaran 2019 Cuma Ada Tambahan 200 Penerbangan

Direktur Utama PT Angkasa Pura II, M. Awaludin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA –  PT Angkasa Pura II (AP II) optimis penggunaan transportasi udara oleh masyarakat selama mudik lebaran 2019 akan masih mengalami peningkatan, meskipun tidak signfikan dibandingkan mudik lebaran di tahun-tahun sebelumnya.

Itu ditopang bertambahnya bandara yang dikelola oleh AP II, dari yang di tahun sebelumnya hanya sebanyak 14 bandara, kini menjadi 16 bandara, lantaran resmi dioperasikannya bandara baru seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati hingga Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya .

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, pada masa mudik lebaran 2019 yang diperkirakan akan mengalami puncaknya pada 31 Mei 2019, pergerakan pesawat akan mencapai satu hinga 1,5 persen dari total pergerakan pesawat pada mudik lebaran 2018 yang sekitar 50 ribu penerbangan.

"Kami masih optimis pergerakan pesawat sendiri pragnosanya satu sampai 1,5 persen. Sementara penumpang masih diperkirakan dua sampai tiga persen," kata dia saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin 22 April 2019.

Meski pergerakan pesawat masih akan mengalami peningkatan, namun untuk permintaan penambahan penerbangan atau extra flight selama mudik lebaran 2019 dikatakannya cenderung mengalami penurunan, yakni hanya mencapai 200 extra flight dari yang sebelumnya berkisar antara 300-400 extra flight.

"Airnav sudah mencatat kurang lebih ada sekitar 200 extra flight untuk periode angkutan lebaran nanti. Ini sedikit turun dengan kebutuhan ekstra flight dari tahun sebelumnya. Tahun lalu kurang lebih sekitar yang diminta ke kita 1 600-an, direalisasikan ada 300 sampai 400-an," tutur dia.

Menurut dia, prediksi penggunaan transportasi udara yang tidak lagi signifikan dibutuhkan masyarakat selama mudik lebaran 2019 tersebut tidak terlepas dari semakin baiknya infrastruktur penunjang transportasi darat di wilayah Jawa dan Sumatera, yakni infrastruktur jalan tol yang sudah terhubung seluruhnya.

"Memang tahun ini Jawa dan Sumatra moda transportasinya banyak alternatif," ungkap Awaluddin.