BCA Tegaskan Fintech Tak Ancam Bisnis Industri Perbankan

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
Sumber :

VIVA – Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Armand W Hartono menegaskan, kehadiran financial technology atau fintech bukanlah ancaman bagi industri perbankan.

Sebab, dia optimistis bahwa terobosan apa pun yang bisa membawa manfaat, justru akan menjadi salah satu aspek penunjang dari sistem yang telah ada di masa depan.

"Bagi BCA, setiap perubahan zaman itu bagus bagi kami. Kalau dulu sebelum ada fintech, sekitar 15-20 tahun lalu, yang diributkan adalah munculnya minimart yang katanya akan menghabisi nasabah-nasabah kami," kata Armand di acara VIP Forum, di Jakarta, Kamis 9 Mei 2019.

"Ternyata enggak juga, yang ada ekosistemnya berkembang di mana supplier-nya berkembang," ujarnya.

Karenanya, Armand mengaku heran ketika ada sejumlah pihak yang mengkhawatirkan bahwa kehadiran fintech ini akan menggerus sektor perbankan. "Bagi kami kalau ada industri baru biasanya malah akan membawa nasabah komunitas baru ke kami," tutur Armand.

Dia pun menganalogikan, bank dalam bahasa latin yang berarti 'Bangku'. Ketika semakin banyak pihak yang duduk, apakah itu dari industri lama ataupun baru, maka hal itu juga akan semakin bagus untuk pihak perbankan.

"Contoh, dengan adanya e-commerce, dulu mereka tidak terpaksa memiliki account bank, sekarang jadi memiliki account bank. Banyak tuh yang dagang di Facebook atau Instagram. Kasih lihat foto nanti tinggal transfer ke sini. Itu kan bagus untuk bank," ujarnya.

Apalagi, dengan adanya fintech peer-to-peer lending. Di mana aturannya mengharuskan kepemilikan account bank, Armand berpendapat bahwa hal itu tentunya akan semakin menambah jumlah nasabah perbankan.

"Yang belum memiliki jadi punya account bank, dan bagi yang sudah punya sebelumnya, secara ekonomi, karena mereka lebih terkoneksi dengan komunitas, kemungkinan untuk GDP per kapita meningkat juga naik," katanya

Armand mengatakan, bank sebagai platform justru sebenarnya harus berterima kasih dengan hadirnya industri fintech. Yang dampaknya secara positif juga bisa menguntungkan perekonomian sebuah negara.

Sebab, kalau negaranya maju maka sektor perbankannya juga bisa dipastikan akan ikut berkembang. Armand meyakini bahwa tidak bisa ada bank yang maju di negara yang miskin. Kalau negaranya semakin kaya, itu bagus untuk rakyat dan bagus juga bagi bank.

"Jadi kalau ada teknologi yang bisa membantu, gunakanlah. Kalau tidak cocok ya jangan dipaksakan," ujarnya.