Komitmen Jadi Mitra Utama BP Tapera, BTN Genjot Kinerja

Dirut BTN, Maryono.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – Kehadiran Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) akan menjadi stimulus bagi industri pembiayaan perumahan untuk tumbuh positif di masa depan. Apalagi potensi peserta Tapera diperkirakan mencapai sekitar 139 juta orang pada 2024 mendatang. 
 
Melihat potensi tersebut, PT Bank Tabungan Negara Tbk menyatakan siap menjadi mitra utama BP Tapera, untuk mengakselerasi kepemilikan hunian yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. 

Kesiapan tersebut didukung pengalaman BTN menjadi pemimpin pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi, inovasi bisnis yang telah dilakukan, hingga kepemilikan Manajer Investasi yang sudah diinisiasi perseroan.
 
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan perseroan dan BP Tapera memiliki visi yang sejalan. Keduanya, sebut Maryono, merupakan agen pemerintah yang disiapkan untuk mendukung program pemerintah. Khususnya, dalam pembiayaan perumahan menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar dapat memiliki rumah yang terjangkau.
 
Untuk mencapai visi tersebut, ujar Maryono, perseroan telah menggelar berbagai langkah strategis. Salah satunya merampungkan aksi akuisisi perusahaan Manajer Investasi dan meracik skema pembiayaan perumahan  yang baru guna menjangkau semakin banyak masyarakat memiliki rumah.
 
“Menjadi mitra BP Tapera merupakan sinergi yang sangat tepat sejalan dengan upaya kami terus mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah," ujarnya di Jakarta, Minggu 26 Mei 2019.
 
Dia mengatakan, BTN pun telah melakukan berbagai inovasi dan sinergi di segmen KPR bagi kelompok MBR. Di segmen KPR Subsidi misalnya, perseroan aktif bersinergi dengan berbagai pihak guna penyaluran kredit yang lebih luas. Perseroan pun menciptakan produk KPR Mikro untuk menyasar MBR informal seperti pengemudi ojek online dan tukang bakso untuk memiliki rumah.
 
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, bank spesialis kredit perumahan ini mencatatkan pertumbuhan pesat di segmen KPR Subsidi. Catatan keuangan perseroan menunjukkan dalam lima tahun terakhir, BTN mencatatkan pertumbuhan KPR Subsidi sebesar 29,85 persen mulai Desember 2014 hingga Desember 2018. 

Per Maret 2019, emiten bersandi saham BBTN ini juga masih menempati posisi wahid di pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 92,96 persen.
 
Lebih lanjut, menurutnya, BTN juga telah menggelar Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Shares Purchase Agreement/CSPA) untuk membeli saham PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNMIM). 

Hingga kini, Bank BTN telah berkomitmen membeli 30 persen saham perusahaan manajer investasi tersebut. Ke depannya dengan izin OJK, perseroan bakal menambah kepemilikan saham hingga mencapai 85 persen. 

“Pembelian saham manajer investasi ini kami lakukan untuk memaksimalkan pengelolaan dana jangka panjang seperti dana Tapera, sekaligus untuk meningkatkan kinerja bisnis Bank BTN,” ujar Maryono.

BP Tapera
 
Sementara itu, Deputi Komisioner BP Tapera Bidang Pemanfaatan Ariev Baginda Siregar mengatakan, kehadiran BP Tapera ditujukan agar kebutuhan kalangan MBR akan perumahan dapat dipenuhi. BP Tapera akab menyediakan dana murah jangka panjang. Dana tersebut akan disalurkan untuk pembiayaan perumahan yang berkesinambungan.
 
“Peserta Tapera yang mayoritas MBR dapat memeroleh manfaat untuk pembelian rumah, perbaikan rumah, atau membangun rumah melalui KPR dengan bunga rendah yang disalurkan oleh institusi keuangan yang bekerja sama dengan kami,” ujar Ariev.

Saat ini, Ariev menjelaskan, BP Tapera tengah merancang pondasi mulai dari SDM, keuangan, logistik, hingga rencana strategis dalam 5 tahun pertama. Nantinya, kalangan masyarakat yang ditargetkan menjadi peserta Tapera yakni para pekerja asing, pekerja swasta, pekerja mandiri, pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian. 
 
Menurut Ariev, per April 2019, BP Tapera telah memiliki dana senilai Rp10,4 triliun. Dana tersebut berasal dari Taperum-PNS yang nantinya akan diperuntukkan bagi pemupukan, pemanfaatan, dan dana cadangan bagi peserta yang pensiun. 

“Ke depannya dana tersebut akan terus meningkat. Kami memproyeksikan potensi peserta Tapera akan mencapai 139 juta orang pada 2024,” kata Ariev.