AS Berharap Indonesia Kian Berani Berkompetisi Secara Global

Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Amerika Serikat berharap makin banyak pelaku ekonomi di Indonesia bisa berkompetisi secara global dan tidak hanya terfokus pada pasar domestik. Indonesia pun dipandang sudah cukup kompeten untuk berkompetisi, saat mulai maraknya era ekonomi digital.

Demikian menurut Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr. Dia mengaku terkesan dengan pesatnya bisnis sejumlah pelaku start-up di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

"Di era ekonomi digital saat ini, saya saksikan perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, seperti Gojek, Bukalapak, dan lain-lain dan statusnya naik menjadi perusahaan unicorn. Ini yang membuat Indonesia berpotensi sebagai pemimpin dalam ekonomi digital di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan," kata Donovan dalam diskusi dengan para jurnalis yang diselenggarakan Foreign Correspondent Club Jakarta hari ini.

Dubes AS yang telah dua tahun bertugas di Indonesia ini pun berharap keberhasilan para Unicorn itu pun diikuti oleh banyak pelaku lain di Indonesia. "Perusahaan-perusahaan Amerika pun berperan memberi penguatan kapasitas bagi para pengusaha startup di Indonesia. Apple dan Google, contohnya, telah membuat pusat-pusat pelatihan pengembangan bisnis di sini," kata Donovan.

Mantan Wakil Duta Besar AS untuk Jepang itu pun berharap makin banyak pelaku usaha di Indonesia untuk bisa bersaing secara global. Ini yang menjadi salah satu tantangan Indonesia ke depan.

"Presiden Jokowi pernah menyatakan tekad untuk membuka perekonomian Indonesia seluas-luasnya dan ini memang perlu proses panjang. Namun, patut kami nantikan, apakah Indonesia hanya akan terus bergantung pada pasar domestik atau akan turut berkompetisi secara global," lanjut Donovan.

Dia pun mengingatkan bahwa hubungan perdagangan kedua negara pun terus meningkat. "Volumenya kini sudah mencapai US$29 miliar, dan ini jauh lebih besar dari volume perdagangan kami dengan Vietnam. Jumlah ini pun saya yakin bisa kian bertambah di tahun-tahun mendatang," kata Donovan.