Ingin Sukses, Kenali Dulu Penyebab Gagal bagi Pengusaha Pemula

Ilustrasi pengusaha.
Sumber :
  • Pexels/Unsplash

VIVA – Punya usaha sendiri menjadi impian banyak orang. Semakin berkembang bisnis, semakin menguntungkan dalam meraup pundi-pundi rupiah. Agar bisa terwujud, pebisnis harus mampu mengatur waktu, karena 24 jam sehari rasanya tidak cukup mengerjakan kegiatan rutin dan mengurus usaha yang dijalankan.

Meraih keberhasilan dalam berbisnis juga memerlukan strategi yang matang, serta keseriusan dalam prosesnya. Tidak jarang, banyak pebisnis pemula yang akhirnya mengalami kegagalan dan langsung menyerah, karena tidak memiliki kemampuan pengelolaan bisnis dengan baik.

Jika Anda adalah seorang pebisnis pemula yang sedang meniti karier, hindarilah kesalahan-kesalahan berikut ini, agar bisnis dapat berkembang sesuai harapan. 

Kenali penyebab kegagalan bagi pengusaha pemula berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com, pada Kamis 20 Juni 2019:

1. Perencanaan keuangan yang tidak terstruktur

Memiliki rencana keuangan yang terstruktur saja masih belum bisa menjamin 100 persen bisnis akan berjalan tanpa hambatan, apalagi yang tidak terstruktur? 

Perencanaan keuangan yang salah sudah pasti akan memunculkan kemungkinan adanya berbagai masalah dalam bisnis Anda. Kesalahan yang biasa terjadi dalam perencanaan keuangan adalah pengeluaran yang melebihi pemasukan, atau mengeluarkan dana untuk hal di luar daftar keperluan operasional bisnis.

Akibatnya, tak jarang modal berbisnis yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan lain pun terpaksa digunakan, agar pengeluaran tak terencana tersebut bisa teratasi. 

Roda bisnis dapat digerakkan dengan baik, ketika keseimbangan antara pemasukan, pengeluaran, dan pengelolaan operasional bisnis tetap stabil.

Mungkin pada beberapa situasi, ada kalanya Anda akan memerlukan jasa pinjaman uang, agar tetap bisa menjalankan usaha dengan lancar. Jika demikian, atur kembali perencanaan keuangan agar lebih terstruktur, sehingga utang tidak mengganggu aspek-aspek bisnis Anda.

2. Tidak menyediakan dana cadangan

Menjalankan suatu usaha tentu tidak luput dari risiko mengenai kendala yang bisa muncul secara tiba-tiba. Sama halnya saat menjalani kehidupan, Anda perlu memiliki simpanan dana ketika berbisnis.

Hal ini berguna, agar Anda menjadi lebih awas dan tidak kebingungan ketika masalah keuangan dalam bisnis menyerang, terutama yang mengharuskan Anda untuk mengeluarkan biaya besar sesegera mungkin.

Masalah yang muncul ketika Anda tidak punya dana darurat untuk keperluan tak terduga, yaitu pengeluaran jauh lebih tinggi dari biasanya. Dampaknya, bisnis yang Anda jalankan bisa mengalami kerugian, karena melebihi bujet.

Dana cadangan yang Anda miliki akan sangat bermanfaat, ketika bisnis sedang berada pada masa yang tidak mudah. Dengan menyalurkan dana tersebut untuk menangani kesulitan yang dihadapi, bisnis Anda tentu bisa bertahan dan akan berjalan dengan normal seperti yang diharapkan.

3. Strategi yang tidak tepat

Strategi yang matang merupakan kunci penting untuk menjalankan bisnis, agar memperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Apabila strategi sudah dijalankan walau Anda belum yakin dengan tingkat keberhasilannya, bisnis akan mengalami kerugian atau bahkan kemungkinan terburuknya, kebangkrutan.

Segala hal yang dibutuhkan, agar bisnis bisa berkembang dengan baik, tentu harus direncanakan dengan tepat. Pastikan bahwa seluruh keputusan yang akan diambil dalam progres bisnis adalah yang terbaik.

Bila perlu, siapkan pula rencana-rencana cadangan agar kondisi bisnis tetap aman, jika ternyata keputusan yang Anda ambil tidak memberi hasil yang sesuai dengan perkiraan.

Ketika strategi yang dipilih sudah tepat, bisnis Anda akan menunjukkan hasil yang memuaskan. Namun, saat bisnis Anda memiliki kendala dengan modal untuk dapat mengembangkannya, mengajukan pinjaman adalah strategi yang bisa dipilih.

Dengan kondisi bisnis yang stabil, pengelolaan finansial yang baik, serta mampu mengambil keputusan bisnis secara hati-hati, berutang dan merencanakan upaya pelunasannya, tentu tidak akan menjadi masalah yang berarti.

4. Kesalahan pada matrik

Salah satu penyebab kegagalan pengusaha pemula adalah terlalu fokus pada pengaturan harga produk dan prediksi keuntungan yang akan didapat. Padahal, laju bisnis akan menjadi lebih lancar, jika pemasukan kotor dan bersih, serta arus keuangan menjadi hal yang Anda perhatikan juga.

Secara umum, seluruh sirkulasi keuangan perlu tertata dengan baik agar laju bisnis terlihat dengan jelas. Gambaran yang jelas mengenai sirkulasi keuangan dalam sebuah bisnis dapat dilihat dari pembukuan matrik yang tepat.

Pembukuan matrik yang benar akan menunjukkan dengan jelas alur keluar-masuk di bidang keuangan hingga progres perkembangan bisnis Anda. Tanpa matrik yang jelas, keadaan bisnis Anda menjadi tidak dapat diketahui secara rinci.

Akibatnya, jika timbul masalah, Anda akan kesulitan untuk mencari akar penyebabnya, sekaligus tindakan untuk menyelesaikannya.

5. Tidak bertindak sesuai realita

Berambisi untuk mewujudkan keinginan dari bisnis yang dijalani memang penting, agar tetap semangat dalam proses pengembangannya. Namun, sebagian pebisnis pemula seringkali membuat kesalahan dengan terlalu fokus pada tujuan dan kurang memberikan perhatian pada aspek keuangan pada saat itu.

Sederhananya, tindakan yang dilakukan saat berbisnis dipilih tanpa mempertimbangkan realita dari keadaan usaha yang dijalani. Meski memiliki semangat berbisnis adalah hal positif yang mampu mengarahkan diri pada kesuksesan, bertindak hanya dengan dilandasi ambisi tanpa memikirkan realita bisnis yang sedang terjadi justru bisa memunculkan masalah.

Akan lebih buruk lagi, jika ambisi besar untuk memajukan bisnis di masa depan membuat Anda terburu-buru dan tidak memikirkan kondisi bisnis saat ini ketika mengambil keputusan. Melakukan hal yang demikian, tentu akan memberikan hasil yang kurang baik untuk usaha Anda. (asp)