Ketika Jokowi Cecar Warga Gresik yang Mau Gadaikan Sertifikat Tanah

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Biro pers istana.

VIVA – Presiden Joko Widodo membagikan 3.200 sertifikat tanah untuk masyarakat Gresik, Jawa Timur, Kamis, 20 Juni 2019. Mengutip janji Menteri Agraria Tata Ruang dan Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Jalil, pemerintah berjanji akan menuntaskan seluruh tanah di Gresik 100 persen pada 2025. 

Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali mengingatkan soal pentingnya sertifikat tanah. Di hampir semua tempat saat membagikan sertifikat, Kepala Negara selalu meminta agar masyarakat yang hendak menggadaikan ke bank untuk mendapatkan dana pinjaman, agar menghitung secara cermat.

Jangan sampai jumlah yang diambil terlalu besar sehingga tidak mampu membayar cicilan. Atau digunakan untuk hal-hal yang konsumtif. Ia mencontohkan, sertifikat digadaikan untuk menyicil mobil.

"Gagahnya itu hanya enam bulan, nyetir mobil keliling kampung, senang. Begitu enam bulan enggak bisa nyicil bank, diler, mobilnya diambil sertifikatnya diambil, hilang. Hati-hati, seperti ini banyak kejadian," kata Jokowi, di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik.

Lazimnya acara-acara pembagian sertifikat, Jokowi kemudian meminta tiga orang maju. Dua perempuan dan seorang lagi laki-laki. Yang pertama bernama Yuni, yang memiliki sertifikat tanah dengan luas 121 meter persegi. Ia mengaku akan meminjam di BRI untuk modal usaha kecantikan.

Lalu ada juga Laylatul Badriah, yang memiliki tanah seluas 127 meter persegi. Ia berencana meminjam ke BRI juga dengan nominal Rp15 juta. Itu digunakan untuk bisnis konveksi baju anak-anak.

Yang sempat menarik perhatian adalah M Rasikin. Ia baru mendapatkan sertifikat tanah seluas 303 meter persegi. Saat Jokowi bertanya berapa jumlah yang rencana dipinjam ke bank, ia mengaku Rp50 juta. "Lanjutkan usaha bisnis online, bakso tahu," kata Rasikin.

Bisnis ini menggugah Jokowi untuk bertanya lebih dalam lagi. Karena menurutnya, jumlah Rp50 juta untuk bisnis bakso seperti itu terlalu banyak. "Kok Rp50 juta buat beli bakso, banyak banget," kata Jokowi.

Rasikin lalu menjelaskan, seperti apa bisnis bakso tahu online yang ia geluti itu. Dia menjelaskan bahwa selama ini orang menganggap bakso tahu cepat basi. Karena pembelinya juga berasal dari luar kota, yang harus dikirim dalam hitungan hari.

"Pengirimannya lewat armada bus, kirim ke luar kota," katanya.

"Menarik banget," kata Jokowi.

"Kami butuh penyimpanannya yaitu freezer, Pak. Kami sudah menanyakan ke penyedia, kurang lebih untuk mereka Indonesia Rp3,5 juta," jelasnya.

Jokowi menganggap harga itu murah. Namun mantan Gubernur DKI itu tetap mencecar, kenapa harus meminjam Rp50 juta sementara harganya tidak terlalu mahal. Apalagi untuk beli daging, menurut Jokowi tidak harus sampai meminjam sebesar itu.

Kepala Negara menegaskan, ia bertanya seperti itu agar masyarakat yang ingin menggadaikan sertifikat tanahnya untuk mendapatkan modal usaha agar menghitung lebih rinci. 

Sebagai pengusaha, Jokowi mengaku memulai dari usaha sangat kecil. Pernah gagal dan juga sering berhasil. Namun ia merasakan seperti apa kegagalan dalam berusaha itu.

"Jangan sampai bapak ibu semua gagal. Gagal itu terasa banget, enggak bisa bayar lebih terasa lagi," katanya. (ase)