Perang Promo dan Harga Bisa Matikan Industri Ojol

Transportasi online Gojek.
Sumber :
  • Serba Gojek

VIVA – Perang promosi di industri layanan transportasi daring atau ojek online, dapat mematikan industri itu sendiri ke depannya. Ini karena, persaingan usaha yang tercipta tidak akan sehat, yakni terkuasainya pasar secara tunggal, sehingga harga yang tercipta tidak mencerminkan kondisi pasar.

Pengamat Kebijakan Publik, sekaligus Ekonom Universitas Indonesia, Harryadin Mahardika mengatakan, itu terbukti di negara-negara lain. Misalnya, di Singapura dan Filipina, akibat perang promo itu hanya satu perusahaan yang mendominasi sehingga harga ditetapkan oleh satu perusahaan saja.

"Berakhir harga segera naik di Maret sampai Juli 2018. Bisa naik 10-15 persen dan sekarang terus naik, akhirnya konsumen sana minta ke regulator meng-introduce persaingan baru. itu yang buat kita harus lihat persaingan harga ini bisa mengancam eksistensi transportasi online," tegas dia dalam diskusi di Jakarta, Jumat, 21 Juni 2019.

Dia menilai, promo yang ditetapkan oleh industri ojek online saat ini sudah tidak sesuai dengan sifat kelaziman promo itu sendiri yang telah digunakan berbagai industri selama ini. Promo secara teori biasanya digunakan sebagai pemulus penjualan, karena inovasi sedang terhambat. Sedangkan ojek online, bisa berjangka waktu lama.

"Contoh di Amerika Serikat, price promotion yang sifatnya predatory bisa mematikan pesaing hanya dalam lima bulan, karena dia gunakan selama itu. Jadi, begitu berbahayanya predatory pricing dan promotion, sehingga harus jadi fokus regulator ini," tegas dia.

Untuk itu, dia mengimbau supaya Kementerian Perhubungan selaku regulator transportasi di Indonesia, segera menetapkan aturan yang jelas terhadap munculnya fenomena perang promosi dan harga demi menguasai pasar secara tunggal itu sendiri.

"Lima sampai enam bulan itu bukan lagi promosi, tapi sudah jadi komponen harga. Selain itu, ada intensi to dominate market, mungkin karena regulator kita baik, pemainnya ada intensi untuk dominasi pasar, itu disampaikan dengan terbuka sekali oleh pemain loh," tuturnya.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi sebelumnya telah mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyusun aturan diskon tarif ojek online. Ketentuan diskon ini masih dalam pembahasan dan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan. 

Budi juga menegaskan, pengaturan diskon atau promo ini bertujuan untuk mencegah para penyedia aplikasi atau aplikator ojek online untuk tidak perang harga. "Mesti mengatur (diskon) baik yang dilakukan terhadap pengemudi maupun pengguna," kata Budi, bulan lalu. (asp)