Di KTT ASEAN, ADB Sepakat Dukung Jokowi Fokus Kembangkan SDM RI

Presiden ADB Takehiko Nakao bertemu Presiden Joko Widodo di KTT ASEAN di Thailand.
Sumber :
  • Dok. ADB

VIVA – Presiden Asian Development Bank (ADB), Takehiko Nakao, bertemu dengan Presiden Joko Widodo di sela-sela KTT ASEAN di Thailand untuk menegaskan dukungan ADB pada agenda reformasi Indonesia dan rencana perluasan operasi ADB di Indonesia.

“Agenda reformasi Indonesia amatlah esensial untuk dapat mencapai pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan, serta kesejahteraan bersama,” ujar Nakao dalam keterangan tertulisnya, Minggu 23 Juni 2019. 

Untuk itu, ADB menyambut baik fokus Presiden Jokowi terhadap pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur dasar seperti pasokan air, sanitasi, energi dan transportasi.

ADB juga sepakat atas upaya pengembangan keahlian tenaga kerja Indonesia, beserta sistem proteksi sosial yang memadai, sehingga menjadi hal penting untuk menjadikan Indonesia ekonomi yang kian modern dan berorientasi pada jasa.

Selain itu, Nakao juga memuji manajemen fiskal dan makro ekonomi Indonesia yang baik. Fundamental ekonomi Indonesia solid, sebagaimana nampak dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang kuat sebesar 5,2 persen pada di 2018.

Kemudian, fundamental ekonomi RI yang juga dilihat ADB Solid adalah tingkat inflasi yang terkendali sebesar 3,2 persen, manajemen fiskal yang hati-hati, dan cadangan devisa yang sehat, ditambah nilai tukar rupiah telah menguat dan stabil sejak 2018.

Tak sampai di situ, dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, ADB juga melaporkan dukungan lembaganya dalam paket tanggap darurat senilai US$800 juta pasca bencana alam di Sulawesi Tengah dan Lombok pada 2018.

ADB sebelumnya telah berkomitmen untuk memberikan bantuan secepatnya saat Takehiko Nakao bertemu Presiden Joko Widodo pada 12 Oktober 2018 di pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali. 

Adapun pada fase pertama dukungan tersebut, yaitu senilai US$500 juta untuk membiayai keperluan rehabilitasi sesegera mungkin, pada 20 November 2018, atau kurang dari tujuh minggu setelah gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. 

Fase kedua sebesar US$300 juta yang akan dipertimbangkan oleh Dewan Direktur ADB pada 26 Juni 2019 akan mendukung rekonstruksi sarana irigasi, sistem pasokan air dan sanitasi, sebuah universitas, serta pelabuhan dan bandara. (ren)