GMF Bidik Pendapatan US$1 Miliar agar Masuk Top 10 MRO Company 

Perawatan pesawat di Garuda Maintenance Facility atau GMF AeroAsia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk, menargetkan masuk dalam top 10 Maintenance Repair and Overhaul atau MRO Company pada 2021. Hal itu dapat diwujudkan, melalui peningkatan pendapatan sebesar US$1 miliar dalam setahun. 

Plt Direktur Utama GMF, Tazar Marta Kurniawan mengatakan, visi top 10 MRO tersebut sudah masuk dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Untuk saat ini, pendapatan GMF sudah mencapai rata-rata US$500 dalam setahun. Sedangkan pada kuartal I-2019 ini, capaiannya sudah cukup memuaskan. 

"Kami kan punya RJPP, ada visi top 10 MRO dan itu ditandai dengan US$1 miliar, itu akan kita capai 2021. Tetapi, dengan kondisi sekarang, 2019 ini kita sudah menargetkan revenue lebih dari US$500 juta," kata Tazar di Jakarta, Selasa 25 Juni 2019. 

Ia menjelaskan, pendapatan terbesar perusahaan bersumber dari bisnis perawatan mesin atau turun mesin pesawat. Dari seluruh maskapai di Tanah Air, setidaknya ada sebanyak 120 kali perbaikan mesin atau engine setiap tahun. Sekali pesawat turun mesin, pendapatan GMF mencapai US$5-US$7 juta.  

"Revenue terbesar itu dari bisnis engine, kalau mencapai 120 engine itu dikali US$5 juta itu paling tidak, kami bisa mengantongi US$600 juta dari engine. Memang growth generator kita itu dari engine," kata dia. 

Selain dari bisnis perawatan mesin pesawat, dia melanjutkan, pihaknya juga akan melakukan Ekspansi. Salah satu yang saat ini sedang dibicarakan adalah pembangunan fasilitas perawatan pesawat di Bandara Kertajati. 

"Kami sudah membicarakan (dengan pihak Kertajati), tetapi masih dalam tahap pembicaraan. Sesuai dengan kebutuhan," ungkapnya. (asp)