Bandara Baru Yogya Disebut Dongkrak Ekonomi Sekitar, Ini Penjelasannya

Bandara Internasional Yogyakarta.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta disebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat secara signifikan. Tak hanya itu, pengangguran pun berkurang dengan adanya pembangunan Bandara baru di Yogyakarta itu. 

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, meski progres pembangunannya baru 65 persen, dampaknya terhadap ekonomi sudah cukup signifikan. Misalnya, pertumbuhan ekonomi di daerah setempat yang awalnya hanya sekitar 5,4 persen pada 2015-2016 bisa melonjak, menembus 10 Persen pada 2019.

"Di 2019 sampai April pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo sudah 10 persen. Ini sudah signifikan, padahal Bandara belum full dioperasikan," kata Faik di Bandara YIA, Yogyakarta, Jumat 5 Juli 2019.

Dia melanjutkan, tingkat pengangguran di daerah setempat pun berhasil diturunkan dari awalnya sekitar 3,7 persen menjadi hanya 1,45 persen. Hal ini lantaran 70 persen dari pekerja yang dipekerjakan di Bandara itu adalah masyarakat setempat. 

Selain itu, ekonomi di wilayah itu juga diyakini ke depannya akan semakin berkembang melalui sektor pariwisata. Apalagi, wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang (Joglosemar) diproyeksi akan menjadi salah satu dari 10 Bali Baru yang dicanangkan pemerintah. Sektor pariwisata ini akan ditopang dengan konektivitas Bandara yang mumpuni. 

"Ke depan, Daerah Istimewa Yogyakarta kita akan jadi lebih istimewa. Ini bakal jadi salah satu bandara terbaik di Indonesia. Nanti, ini bakal jadi salah satu hub kita di Jawa Tengah untuk penerbangan internasional juga," katanya. 

Faik menambahkan, pihaknya mematok target penyelesaian Bandara ini secara 100 persen pada Desember 2019 mendatang. Jika telah rampung, Kapasitas Bandara ini dikatakan bisa menampung 14 juta penumpang per tahun.

"Kualitasnya akan jauh lebih cantik. Target yang kita tetapkan semoga bisa kita selesaikan. Semoga Bandara YIA ini pembangunan bandara tercepat di dunia, satu tahun lebih bisa diselesaikan," katanya. [mus]