Jokowi Ultimatum Inpex Kandungan Lokal Blok Masela Harus Tinggi

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Joko Widodo menegaskan, investasi di Blok Masela, Maluku harus dilakukan pemerintah saat ini. Mengingat dampaknya sangat besar untuk negara ke depannya.

"Ini investasi yang paling besar dan dari sisi dampak nantinya itu bisa ratusan ribu yang bekerja di sana apabila dikembangkan ke derivatif di bawahnya, petrochemical-petrochemical, ini yang saya sampaikan terus akan kita kawal," jelas Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Jumat 19 Juli 2019.

Negosiasi dan semua persyaratannya, sudah tuntas. Jokowi juga sudah menerima pihak Inpex Corp beberapa hari yang lalu. Dengan begitu, maka investor sudah bisa memulai kontruksinya.

Pemerintah menargetkan, investasi ini bisa mulai berproduksi pada 2027 nanti. "Tapi dampak nanti uang masuk, modal masuk ke Indonesia akan memberikan dampak juga ke ekonomi kita," lanjutnya.

Mengenai kandungan lokal hingga tenaga kerja dalam negeri, Jokowi menegaskan, dia telah meminta agar porsinya tinggi. Begitu juga serapan tenaga kerja dari dalam negeri, harus diutamakan dan menjadi prioritas utama.

"Saya sudah sampaikan kemarin kepada Inpex, saya minta local content setinggi-tingginya, penggunaan tenaga kerja karyawan dari daerah lokal dan Indonesia juga sebanyak-banyaknya," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, bersama President and Chief Executive Officer (CEO) Inpex, Takayuki Ueda, dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Selasa siang 16 Juli 2019. Pertemuan ini dilakukan untuk melaporkan kelanjutan kesepakatan pengembangan Blok Masela. 

"Kami melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa persetujuan pemerintah terhadap pembangunan Blok Masela sudah diberikan. Jadi kami lapor, kami serahkan persetujuannya di hadapan Bapak Presiden," ujar Jonan usai pertemuan, Selasa, 16 Juli 2019. 

Di tempat yang sama, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, Jokowi menyambut gembira kerja keras kedua pihak. Diakuinya negosiasi yang cukup 'alot' itu akhirnya bisa menemukan titik temu. 

"Akhirnya kita hari ini bisa menyelesaikan investasi yang sangat besar ini, yang sangat berarti buat Indonesia," kata Dwi.