Masuk Bursa Calon Menhub, Kepala BPJT: Itu Urusan Bos 

Kepada BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Kabar yang beredar terkait susunan nama-nama yang duduk di jajaran Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024 pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, turut menyertakan sejumlah wajah lama dan nama-nama baru yang masuk ke dalam bursanya.

Beberapa nama baru yang kabarnya ikut tertuang dalam risalah rapat pengangkatan menteri pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tersebut, di antaranya adalah Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Yenny Wahid sebagai Menteri Sosial, dan Danang Parikesit sebagai Menteri Perhubungan. 

Saat dikonfirmasi langsung kepada Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, terkait namanya dalam bursa calon Menteri Perhubungan itu, dia pun mengaku bahwa urusan itu bukan berada pada tatarannya.

“Itu urusan bos (Presiden Jokowi). Saya enggak komentar,” kata Danang saat ditemui di kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 19 Juli 2019.

Sebelum menjabat sebagai Kepala BPJT, alumni Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada itu merupakan Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).

Dia juga pernah menempuh pendidikan di Universitas Leeds, Inggris, pada medio 1990-1992 jurusan Transportasi Teknik, dan S3 Technische Universitat di Austria.

Sementara nama-nama baru lainnya yang juga masuk ke dalam bursa calon Menteri Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024, antara lain adalah Ketua Tim Hukum TKN Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Moeldoko sebagai Menko Polhukam.

Wajah-wajah lama yang masuk bursa calon menteri tersebut misalnya seperti Luhut Binsar Panjaitan yang masih menduduki jabatan Menko Kemaritiman, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Alam, Retno Lestari Priansari Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri, serta Basuki Hadimoeljono sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Untuk nama-nama lama lainnya yang berganti posisi dari jabatannya di Kabinet Kerja jilid I misalnya adalah Pramono Anung yang sebelumnya menjabat Seskab menjadi Menteri Sekretaris Negara, dan Airlangga Hartarto yang sebelumnya menjabat Menteri Perindustrian sebagai Menko Perekonomian. (ren)