Investasi Hulu Migas Semester I 2019 Melonjak 16 Persen

Kepala SKK Migas, Dwi Soedjipto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, investasi hulu migas pada Semester I 2019 mencapai sebesar US$5,21 miliar. Jumlah ini meningkat 16 persen dibanding capaian di periode yang sama pada 2018.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan investasi hulu migas sejak dua tahun terakhir sudah mengalami kenaikan. Dia berharap tren ini bisa berlanjut pada Semester II 2019.

"Diharapkan berlanjut di semester II dengan adanya eksplorasi," kata Dwi di kantornya, Jakarta, Jumat, 19 Juli 2019.

Eksplorasi migas, lanjutnya, akan didukung oleh Komitmen Kerja Pasti (KKP) atau investasi untuk menunjang kegiatan eksplorasi yang saat ini nilai terkumpul telah mencapai US$2,1 miliar. Hal ini sudah disepakati oleh kontraktor untuk lebih gencar melakukan eksplorasi cadangan migas.

Dia menambahkan, investasi hulu migas ke depan diproyeksikan terus meningkat mengingat hingga tahun 2027. Setidaknya terdapat 42 proyek utama dengan total investasi US$43,3 miliar.

Total produksi dari 42 proyek tersebut 1,1 juta barel setara minyak per hari (boepd) yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu bopd dan gas sebesar 6,1 miliar kaki kubik per hari.

"Empat di antaranya merupakan proyek strategis nasional hulu migas yang menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yang semakin meningkat," kata dia.

Hingga 30 Juni 2019, Dwi menambahkan, sebanyak 13 persetujuan rencana pengembangan lapangan (POD) sudah disetujui dan memberikan potensi tambahan cadangan migas sebesar 132 juta setara barel minyak (MMboe). Jumlah tersebut secara akumulasi menghasilkan rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR) sebesar 23,85 persen dari target APBN 2019 sebesar 100 persen.

"Revisi persetujuan POD pertama Lapangan Abadi Masela yang telah ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 5 Juli 2019 secara otomatis akan meningkatkan angka RRR menjadi 300 persen," tuturnya. (ase)