OJK Pelototi Mitigasi Teknologi Informasi Bank Mandiri Usai Error

Gedung Bank Mandiri
Sumber :
  • www.mandiri-capital.co.id

VIVA – Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, memastikan akan terus memonitor upaya mitigasi PT Bank Mandiri terkait permasalahan teknologi informasi atau IT yang terjadi pada Sabtu, 20 Juli 2019. Itu supaya kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. 

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen Strategis OJK, Anto Prabowo, mengatakan, perbankan harus memiliki dan menerapkan standar operasional yang baik, jika gangguan sistem terjadi, dengan prioritaskan perlindungan konsumen terkait hak nasabah termasuk pemulihan layanannya. 

"OJK terus memonitor upaya mitigasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri dalam mengatasi permasalahan teknologi informasi bank tersebut," kata dia melalui keterangan tertulis, Senin, 22 Juli 2019.

Selain itu, kata Anto, OJK juga telah meminta Bank Mandiri melaporkan permasalahan yang terjadi dan langkah-langkah preventif yang akan mereka lakukan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

Di samping itu, lanjut dia, yang terpenting saat ini adalah pelayanan bank tersebut sudah kembali normal dan manajemen Bank Mandiri juga menjamin keamanan dana nasabah. Sehingga, tidak ada nasabah yang terkurangi hak-hak nya. "Permasalahan yang telah terjadi ini penting untuk menjadi perhatian industri perbankan," tegas dia.

Anto menekankan, OJK meminta semua bank untuk terus melakukan peninjauan ulang fungsi IT yang dimiliki secara berkala. Itu dalam rangka menegakkan tata kelola manajemen risiko operasional yang penuh ke hati-hatian atau prudent dan berjalan dengan baik. 

"Hal ini merupakan bentuk upaya peningkatan pelayanan perbankan ke depannya dan mencegah agar permasalahan ini tidak terulang lagi ke depannya," tutur Anto.

Sebelumnya, Bank Mandiri telah menyampaikan permohonan maaf kepada nasabah atas gangguan sistem yang membuat dana atau saldo di rekening nasabah berubah drastis. Bank Mandiri berjanji akan memulihkan sistem secepat mungkin. 

Gangguan pada sistem IT itu sebelumnya menyebabkan saldo di rekening sebagian nasabah berkurang dan sebagiannya lagi ada yang bertambah drastis. Setidaknya ada 1,5 juta nasabah yang terdampak atas gangguan tersebut.