Selama Lebaran 2019, Kunjungan Wisman Arab Saudi Meningkat

Wisatawan Asing menyaksikan atraksi Kenduri Laot di Sabang
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Lebaran atau Juni 2019, mengalami kenaikan cukup signifikan. Kenaikan terjadi pada wisman asal Timur Tengah.

Pada periode itu, BPS mencatat jumlah wisman ada sebanyak 1,45 juta kunjungan, naik 9,94 persen di banding Juni 2018, dan naik 15,48 persen di banding Mei 2019.

Secara kumulatif, Januari-Juni 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 7,83 juta kunjungan atau naik 4,01 persen dibanding kunjungan wisman periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 7,53 juta kunjungan. 

"Lebih karena seasonality, dia sudah mendekati peak season. Nanti di Juli, tentunya kita berharap naik lagi, apalagi ini terjadi sesudah Ramadan dan Lebaran," kata dia, saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2019.

Dari 1,45 juta kunjungan, tersebut, kata dia, wisman yang datang dari wilayah Timur Tengah, memiliki persentase kenaikan paling tinggi dibanding Juni 2018, yaitu sebesar 37,95 persen. Sedangkan penurunan terjadi pada wisman yang datang dari Asia selain ASEAN, yaitu sebesar 6,51 persen.

"Ada kenaikan jumlah wisman dari Arab Saudi, yang naik lumayan siginifikan dari Mei ke Juni. Pada Juni 2019, wisman dari Saudi, capai 26.400. Sementara, Mei hanya 2.400 dan Juni 2018, 18.700," ungkap dia.

Meski begitu, lanjut dia, menurut kebangsaaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari negara Malaysia sebanyak 296,7 ribu, Singapura 185,3 ribu, Tiongkok 168,6 ribu, Australia 123,3 ribu, dan Timor Leste 102,2 ribu.

Jumlah kunjungan wisman asal Tiongkok, yang biasanya menempati posisi pertama dan kedua, pada periode tersebut menurun signifikan. Padahal pada Juni 2018, mampu mencapai 185,3 ribu dan pada Mei 2019, sebanyak 165,1 ribu.

"Lalu, bulan ini wisman paling banyak kedatangan dari Malaysia 20,41 persen, kemudian Singapura dan Tiongkok. Biasanya, Tiongkok nomor dua, tetapi bulan ini Singapura," tuturnya. (asp)