Harga Minyak Dunia Melambung Setelah Saudi Aramco Diserang Drone

Kepulan asap terlihat di fasilitas Aramco di Kota Abqaiq, Arab Saudi. - Reuters
Sumber :
  • bbc

Harga minyak dunia menembus taraf tertinggi dalam empat bulan terakhir setelah dua serangan terhadap fasilitas Arab Saudi menghabisi pasokan minyak dunia.

Pada pembukaan pasar, minyak mentah Brent melonjak 19 persen menjadi US$71,95 per barel, sementara harga West Texas Intermediate naik 15 persen menjadi US$63,34.

Harga-harga mengendur sedikit setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan penggelontoran cadangan minyak AS. Namun, perlu waktu beberapa pekan ke depan sampai fasilitas minyak Arab Saudi kembali beroperasi.

Aramco, perusahaan minyak negara Saudi, mengatakan dua serangan mengakibatkan hilangnya 5,7 miliar barel per hari.

Serangan drone menyasar kilang minyak Abqaiq dan ladang minyak Khurais yang dikelola perusahaan minyak negara Aramco. Kilang itu disebut sebagai fasilitas pemrosesan bahan bakar minyak terbesar di dunia.

"Aparat Saudi mengklaim telah mengendalikan api, namun jauh dari memadamkannya," kata Abhishek Kumar, kepala analisis Interfax Energy di London.

"Kerusakan pada fasilitas di Abqaiq dan Khurais tampaknya luas dan perlu berminggu-minggu sampai cadangan minyak kembali normal," tuturnya.


Foto satelit menunjukkan kepulan asap di fasilitas minyak Saudi di Kota Abqaiq. - Reuters

Arab Saudi diperkirakan bakal mengambil cadangan minyaknya sehingga ekspor bisa terus berlanjut pekan ini.

Akan tetapi, menurut Michael Tran selaku direktur pelaksana strategi energi pada RBC Capital Markets di New York: "Kalaupun produksi dinormalkan secara cepat, ancaman terpangkasnya produksi minyak dunia sebanyak nyaris 6% bukan lagi kalau-kalau atau angan-angan. Selamat datang kembali premi risiko."

Iran menepis keras tudingan Amerika Serikat bahwa negara itu melancarkan serangan dengan pesawat nirawak terhadap kilang minyak Arab Saudi yang menyebabkan produksinya merosot drastis.

Menteri Luar Negeri Javad Zarif mengejek Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dengan mangatakan "setelah gagal menerapkan tekanan maksimal, Menlu Pompeo beralih ke tipu daya maksimal".

Sebelumnya, Menlu AS Mike Pompeo menepis klaim kelompok pemberontak Houthi bahwa kelompok tersebut berada di balik serangan drone. Dia mengatakan tidak ada "bukti" yang menunjukkan bahwa drone-drone itu berasal dari wilayah Yaman dan sebaliknya menuding Iran.