KPPU Lanjutkan Investigasi Dugaan Monopoli Grab

GrabCar.
Sumber :
  • Mashable

VIVA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Malaysia melanjutkan investigasi dugaan monopoli Grab di industri transportasi online.

Kali ini, mereka menyambangi kantor pusat Grab di Singapura untuk membuktikan komitmen Malaysia membuat iklim persaingan usaha yang lebih sehat.

Ketua KPPU Malaysia, Iskandar Ismail, mengaku telah meningkatkan penyelidikan terhadap pesaing Gojek di Asia Tenggara tersebut.

Namun, ia menolak menjelaskan langkah-langkah spesifik yang diambil. Sebelumnya juga diumumkan dugaan monopoli oleh Kementerian Transportasi Malaysia di tahun lalu.

"Investigasi dilakukan setelah tahun lalu muncul tuduhan Grab melakukan praktik monopoli setelah mengakuisisi saham Uber," ungkap Iskandar, seperti dikutip dari Deal Street Asia, Rabu, 25 September 2019.

Selain itu, pemerintah Malaysia juga melakukan berbagai langkah untuk menghemat anggaran. Iskandar menyebut sedang mencari ke perusahaan-perusahaan yang memenangkan kontrak dengan kemungkinan praktik curang.

Pada Maret 2019, delapan perusahaan membentuk kartel untuk memanipulasi penawaran tender yang melibatkan layanan teknologi informasi sebuah lembaga negara.

Ia mengatakan menerima banyak permintaan dari lembaga negara dan perusahaan swasta yang ingin belajar mendeteksi kecurangan tender dan praktik antipersaingan usaha.

Grab belum menanggapi resmi terhadap investigasi yang dilakukan KPPU Malaysia. Ekonom Asia di Capital Economics, Alex Holmes, mengungkapkan, Gojek berencana memasuki pasar ride-hailing Malaysia dan sudah bertemu dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad di Kuala Lumpur pada Agustus 2019.

Mahathir berkeinginan menurunkan biaya hidup di Malaysia, sebuah janji penting yang membuatnya memenangkan pemilu pada 2018. Pemerintahnya berusaha mendorong perusahaan-perusahaan milik negara untuk bersaing dengan memperkenalkan tender terbuka.

Ia memerintahkan Telekom Malaysia untuk berbagi jaringan kabel broadband kecepatan tinggi dengan operator lain.

"Pemerintahan sekarang juga mempertimbangkan untuk mengizinkan konsumen menggunakan listrik selain dari Tenaga Nasional milik negara," jelas Holmes.

Iklim kompetisi yang sehat memungkinkan Malaysia meningkatkan posisinya sebagai negara tujuan bisnis.

"Ini sinyal kepada investor asing yang ingin investasi di Malaysia bahwa negaranya menjadi arena bermain yang adil dan tanpa keistimewaan bagi perusahaan-perusahaan yang mempunyai koneksi politik atau yang sejenis," tutur dia.