Syarat Indonesia jadi 5 Besar Kekuatan Dunia, Bukan Cuma Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Riset yang dilakukan Price Waterhouse Coopers (PWC) menyebutkan Indonesia akan menduduki peringkat 5 berdasarkan nilai PDB (GDP) dengan estimasi US$3 triliun (Rp41.688 triliun) pada 2030.

Data ini diperkuat oleh IMF bahwa posisi perekonomian Indonesia tahun ini berada di peringkat 16 dengan total GDP sebesar US$1 triliun (Rp13.896 triliun).

Pakar koperasi milenial, Frans Meroga meyakini, dengan 'booster' dari generasi milenial atau kaum muda dan memanfaatkan platform digital dalam kemasan startup, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang berkisar 5-6 persen akan menjadi di kisaran 10-12 persen per tahun dalam 10 tahun mendatang.

Selain itu, penguatan ekonomi berbasis koperasi milenial juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, di mana kedaulatan kepemilikan dari perintis bisnis startup diperkuat.

Sebab, koperasi menganut prinsip one man, one vote, dan bukan one share, one vote seperti korporasi. Harapannya, koperasi menjadi soko guru (tulang punggung) perekonomian Indonesia.

Meski begitu, ada beberapa syarat jika Indonesia ingin masuk menjadi negara dengan ekonomi kelima terbesar di dunia.

“Tapi untuk menjadikan perekonomian Indonesia lima besar dunia, diperlukan situasi politik yang tanpa kegaduhan, regulasi yang mendukung, keamanan yang terjamin, kepastian hukum yang jelas. Bukan cuma pertumbuhan ekonomi," kata dia di Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2019.

Frans, yang juga vice president Nasari Cooperative Group ini melanjutkan, iklim investasi yang sejuk akan tercipta karena investor mau menanamkan modalnya di berbagai sektor industri.

Kebangkitan ekonomi Indonesia itulah yang menjadi pokok bahasan dalam buku 'The Ma’ruf Amin Way-Here Comes Indonesia: Asia’s New Tiger Economy' karya Sahala Panggabean dan Anwar Abbas.

Menurut Frans, buku ini merupakan momentum berharga bagi para pelaku gerakan koperasi. Kebangkitan ekonomi Indonesia yang dibahas dalam buku tersebut menitikberatkan kepada revitalisasi koperasi sebagai soko guru ekonomi bangsa.

“Buku ini merupakan buah karya anak bangsa yang terinsiprasi pemikiran-pemikiran pak Ma’ruf Amin selaku tokoh ulama yang sarat pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan baik sebagai pengajar atau dosen, politikus, maupun pengalamannya di bidang keuangan syariah," ungkapnya.

Ia pun optimistis, konsep yang dituangkan Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin ke dalam buku ini akan menjadikan Indonesia masuk menjadi lima negara dengan ekonomi terkuat di dunia.