Lion Air Terapkan Pola Bisnis Ala Gojek

Lion Air. (FOTO: Bernadinus Adi Pramudita)
Sumber :
  • wartaekonomi

CEO Lion Parcel, Farian Kirana, menolak pernyataan bahwa maskapai penerbangan ikut terjun ke dalam sektor logistik diisebut akan mematikan pemain kurir kecil lainnya. Menurutnya, turunnya maskapai penerbangan dalam sektor logistik, dalam hal ini Lion Parcel, adalah bentuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki maskapai penerbangan tersebut.

"Kita punya space sendiri, kita memanfaatkan space sendiri juga. Space-nya masih banyak kok. Bukan kita ambil semua space di kargo, enggak," ujar Farian kepada Warta Ekonomi di Batam Aero Teknik, Sabtu (5/10/2019).

Ia menambahkan , masuknya maskapai penerbangan ke dalam sektor logistik akan meramaikan persaingan.

"Saya pikir arti persaingan bukan hal yang jelek. Persaingan itu yang justru bikin pertumbuhan terjadi. Seluruh invention di dunia ini terjadi karena adanya persaingan," katanya.

Tambahnya, inovasi merupakan sebuah tuntutan zaman, dimana usaha bisnis menjadi semakin dinamis. Merambahnya satu perusahaan ke dalam sektor lain merupakan hal yang lazim.

"Yang dulunya Go-Jek cuma ride-hailing, sekarang jadi food delivery. Setelah food delivery ke payment. Jadi udah betul betul dinamis. Sama kita juga ikut perkembangan zaman dimana mungkin suatu hari kita jadi perusahaan logistik," katanya.

Jasa logistik atau kurir memang menjadikan poros dalam sebuah industri untuk tetap beroperasi dan berkembang. Tidak sedikit juga pelaku industri yang masuk di sektor logistik karena melihat peluang yang besar pada sektor ini.

Salah satu pelaku industri yang masuk sektor logistik adalah Lion Air Grup melalui anak usahanya, Lion Parcel. Tidak hanya Lion Air Grup, maskapai berplat merah seperti Garuda Indonesia sendiri juga terjun dalam sektor logistik dengan produknya Go Express.