Cadangan Devisa Turun, BI Pastikan Masih Aman

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2019 mencapai US$124,3 miliar, atau turun US$2,1 miliar dibandingkan posisi akhir Agustus, yang sebesar US$126,4 miliar.

Menurut Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Junanto Herdiawan, penurunan cadangan devisa pada September 2019, terutama dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di BI.

"Bank Indonesia menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," kata Junanto, seperti dikutip dari VIVAnews.

Meski turun, tetapi ia memastikan besaran cadangan devisa masih tinggi. Posisi tersebut setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standard kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," tutur dia.

Sebelumnya, pada akhir Agustus 2019, cadangan devisa Indonesia yang sebesar US$126,4 miliar, justru mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2019, sebesar US$125,9 miliar.

Peningkatan cadangan devisa pada Agustus 2019 tersebut, terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas, dan penerimaan valuta asing lainnya.