BEI Ingin Startup Hasil Inkubator Ramaikan Pasar Modal

Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mendukung pengembangan perusahaan rintisan atau startup lewat program IDX Incubator.

Ini merupakan program inkubasi yang mewadahi startup agar bisa mendapatkan pendanaan dari pasar modal, yang salah satunya lewat mekanisme penawaran saham perdana atau IPO.

Dalam inkubasi ini, startup yang sudah memasuki beberapa batch atau angkatan ini akan diberikan pelatihan pengembangan untuk mendorong mereka mencapai IPO atau bekerja sama dengan emiten.

Program yang dimulai sejak April 2017 tersebut sudah menelurkan satu alumni yang masuk pasar modal, yakni PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), yang resmi melantai di BEI pada 29 Oktober 2018.

Selain itu, BEI telah bekerja sama dengan PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) dan XCel Asia Inc, untuk lebih mengembangkan IDX Incubator. Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) ini diteken pada Senin 7 Oktober 2019.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, IGD N Yetna Setia mengatakan, nota kesepakatan ini berlaku untuk jangka waktu dua tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian kerja sama tersebut.

Menurutnya, setelah dua tahun akan ada evaluasi dari BEI untuk melanjutkan kerja sama guna mengembangkan IDX Incubator dengan XCel Asia dan PT Envy Technologies Indonesia Tbk.

“Kerja sama ini diperlukan, karena perjalanan startup untuk IPO butuh banyak dukungan dalam mengembangkan model bisnis dan mendapatkan investasi. Kami juga sangat menghargai XCel Asia dan Envy yang berkomitmen menyediakan dana serta bantuan di IDX Incubator," kata Yetna, dalam keterangannya, Selasa, 8 Oktober 2019.

Sementara itu, Direktur Utama Envy Technologies Indonesia, Mohd Sopiyan Bin Mohd Rashdi, mengaku bertindak sebagai evaluator terhadap startup binaan yang layak mendapatkan investasi dan bimbingan oleh XCel Asia.

XCel Asia merupakan perusahaan modal ventura yang bergerak di bidang pengoperasian program akselerasi dan pelatihan startup. Mereka mencari, menginkubasi, dan berinvestasi dalam inovasi "category-defining" yang memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi di Asia.

“Kami selalu mencari cara mendukung industri dan membantu apapun demi pertumbuhan startup. Bersama XCel Asia, kami membantu memberikan bimbingan teknologi kepada startup,” jelas Sopiyan.

Ia juga mengungkapkan, strategi bisnis berbasis teknologi adalah bagian dari ekosistem masa depan untuk platform e-commerce yang sedang dibangun Envy, yaitu Unity. "Nanti, semuanya akan terhubung ke platform Unity,” tegasnya.

Sebagai informasi, BEI menyebut bakal terdapat 31 perusahaan yang akan IPO hingga akhir tahun ini, di mana sebelumnya menargetkan 75 perusahaan yang melantai di pasar modal Indonesia.