Teknologi Belum Bisa Membuat Petani Indonesia Bahagia

Ilustrasi petani.
Sumber :

VIVA – Indonesia termasuk negara yang beruntung, bisa menikmati kecanggihan internet. Hal itu berkat respons cepat dari pemerintah dan penyedia jaringan, serta didukung oleh ketersediaan perangkat dengan harga terjangkau.

Tak hanya digunakan untuk mencari informasi, internet di Tanah Air kini marak dimanfaatkan untuk keperluan bisnis. Termasuk, para pelaku usaha kecil dan menengah.

Menurut Wakil Ketua MPR, Rerie Lestari, teknologi digital telah mengubah banyak aspek kehidupan rakyat Indonesia. Kehadiran marketplace sangat membantu orang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Begitu pula dengan media sosial, yang dipakai sebagai tempat pemasaran.

Namun, politisi dari Partai NasDem itu mengatakan, kecanggihan internet belum memberi efek besar pada pertumbuhan sektor industri manufaktur dan pertanian.

"Sektor manufaktur dan industri pertanian Indonesia masih terseok-seok, menunggu investor dan juga menghadapi negara-negara yang sudah lebih mapan," ujarnya di Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019.

Hal yang sama juga menjadi sorotan ahli hukum bisnis internasional, Shanti Ramchand. Ia menjelaskan, perkembangan teknologi digital terbukti melahirkan beberapa unicorn.

Meski hal itu membuat beberapa lapangan pekerjaan terbuka, tapi tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaan sebagai dampak kemajuan teknologi digital. 

"Ekonomi digital di Indonesia hanya terjadi pada sisi konsumsi, dan tidak banyak menyentuh sisi produksi," ungkapnya.