Industri Bidik Pasar Milenial Meski Properti Masih Lambat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi/properti.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA – Para pelaku industri properti menunggu gebrakan dari Kabinet Indonesia Maju. Sebab, hingga kuartal III 2019, industri ini masih mengalami perlambatan.

Padahal, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan kelonggaran kepada perbankan dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Adanya perlambatan pertumbuhan industri properti di Tanah Air tercermin dari Rumah.com Property Market Index yang menunjukkan bahwa terjadi penurunan suplai properti tahunan secara nasional di kuartal III 2019, yaitu sebesar 4 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Meski begitu, jika dibandingkan dengan kuartal II 2019 terjadi kenaikan suplai properti sebesar 28 persen (quarter to quarter/qtq). Pemerintahan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu dari lima fokus yang akan dikerjakan dalam lima tahun ke depan.

Pembangunan infrastruktur lanjutan yang dijalankan pemerintah diharapkan dapat menggairahkan industri properti. Apalagi, kinerja sektor properti tahun depan diprediksi masih belum stabil akibat pengaruh dari ketidakpastian ekonomi global.

Dekatnya jarak dari tempat tinggal menuju tempat kerja dan transportasi massal menjadi faktor utama yang menentukan keputusan membeli properti.

"Sebanyak 65 persen responden yang memilih kedekatan jarak menuju tempat kerja, dan 60 persen responden yang memilih kedekatan jarak menuju transportasi massal sebagai penentu keputusan untuk membeli properti," kata Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, seperti dikutip dari VIVAnews.

Sementara itu, Colliers International mencatat, dari segi pasokan apartemen, terdapat tambahan pasokan sejumlah 3.255 unit di kuartal III 2019, atau naik 65 persen secara qtq yang hanya mencapai 1.972 unit.

Total stok apartemen di kuartal III 2019 mencapai 209.286 unit, atau naik 1,7 persen secara qtq dan 7,3 persen yoy.

Untuk total pasokan apartemen hingga akhir tahun ini, totalnya diperkirakan mencapai sebesar 9.769 unit, atau sekitar 62 persen dari prediksi awal sebanyak 15.821 unit. Adapun sisanya yang 38 persen akan mundur ke periode 2020 sampai 2021.

Tingginya animo masyarakat untuk berinvestasi hunian apartemen di tengah kota seperti Jakarta membuat PT Waskita Karya Realty, lewat anak usahanya PT Waskita FIM Perkasa Realti, memasarkan Tower Solterra Suites milik Apartemen Vasaka Solterra.

Apartamen yang berlokasi di Pejaten, Jakarta Selatan ini memiliki total 537 unit. Direktur Utama PT Waskita FIM Perkasa Realti, Ignatius Joko Herwanto mengatakan, serah terima unit apartemen yang telah terjual ditargetkan dilakukan pada pertengahan 2021.

"Hunian ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat urban dengan gaya hidup yang modern yang sangat mendambakan kenyamanan tempat tinggal untuk beristirahat sejenak dari hiruk pikuk kesibukan ibu kota," tutur dia, Selasa, 5 November 2019.

Joko menyebut, apartemen eksklusif ini mengusung konsep smart home menggabungkan tema urban lifestyle dan nature resort yang dilengkapi dengan fasilitas sky lounge. Menurutnya, Solterra Suites cocok bagi keluarga maupun kalangan milenial dengan tingkat mobilitas tinggi Jakarta.