Blockchain Bidik 50 Persen Rakyat Indonesia yang Enggak Dicolek Bank

Kepala Eksekutif Indodax, Oscar Darmawan.
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Teknologi Blockchain seperti dua sisi mata uang. Sebab, teknologi yang diklaim sulit diretas itu masih menyisakan pro dan kontra. Namun faktanya bahwa Blockchain telah digunakan di hampir berbagai sektor industri di dunia.

Keberadaan teknologi ini sejalan juga dengan maraknya artificial intelligence (AI), big data, serta internet of things (IoT). Oleh karena itu, Blockchain dianggap sebagai gelombang baru dalam bidang industri dan perekonomian secara menyeluruh.

Kepala Eksekutif Indodax, Oscar Darmawan mengaku adanya teknologi Blockchain maka menghadirkan cara berinvestasi yang lebih baru, lebih aman, dan menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat Indonesia.

"Kami sebagai bagian dari ekosistem digital akan berusaha semakin lebih giat dalam mendorong perekonomian digital Indonesia. Yaitu, memperluas dan meningkatkan akses keuangan masyarakat Indonesia. Ditambah lagi saat ini lebih dari 50 persen populasi Indonesia masih belum terjangkau perbankan," katanya di Jakarta, Jumat, 13 Desember 2019.

Sebagai informasi, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 50 Tahun 2017 tentang Strategi Nasional Perlindungan Konsumen bahwa target literasi keuangan di tahun ini sebesar 35 persen.

Sedangkan, berdasarkan Perpres Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif menyebut target inklusi keuangan pada 2019 justru sebanyak 75 persen.

Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (SNLiK OJK) 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

Angka ini naik dibanding hasil SNLiK OJK 2016, yaitu indeks literasi keuangan 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.

Artinya, terjadi peningkatan pemahaman (literasi) keuangan sebesar 8,33 persen dalam tiga tahun terakhir. Adapun untuk akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan atau inklusi keuangan mengalami kenaikan 8,39 persen.

Indodax merupakan startup Indonesia yang bergerak di bidang aset digital dan Blockchain di Asia Tenggara. Baru-baru ini, mereka berhasil mendapatkan tiga penghargaan internasional sekaligus jelang tutup tahun 2019.

Ketiganya yaitu Top 10 Exceptional Cryptocurrency Exchanges in Asia, serta menjadi satu dari dua perusahaan asli Indonesia yang berhasil menduduki Top 100 Asia Awards Winners, lewat keberhasilannya masuk dalam kategori financial technology (fintech).

Kemudian yang terakhir adalah memboyong penghargaan DataGovAI Awards 2019 yang berfokus pada upaya pengimplementasian tata kelola data dan perlindungan data masyarakat.

“Kami dinilai berhasil dalam penerapan teknologi enkripsi dari Blockchain guna meningkatkan keamanan data pengguna,” jelas Oscar Darmawan.

Indodax juga tercatat sebagai perusahaan yang menyediakan platform jual-beli aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin dan lebih dari 50 aset digital lainnya.