Model Cantik yang Coba Bongkar Intervensi Rusia di Pemilu AS Ditahan

Model Anastasia Vashukevich
Sumber :
  • YouTube/Maksim Polotsky

VIVA – Model Anastasia Vashukevich yang sebelumnya mengaku merekam pertemuan orang Rusia, yang membicarakan mantan orang kepercayaan Donald Trump, Paul Manafort berurusan dengan wakil perdana menteri Rusia tahun 2016, pada tahun Pemilu AS, akhirnya diadili di pengadilan di Moskow, Rusia.

Dia, lalu diwajibkan tak merilis apapun mengenai hal tersebut, termasuk dalam bentuk rekaman.

Vashukevich sebelumnya mengklaim memiliki bukti keterlibatan Rusia, dalam intervensi terhadap Pemilu AS, yang dia sebut dia ketahui dari Oleg Deripaska yang pernah membicarakan hal itu dan memberi briefing kepada manajer kampanye Trump, Paul Manafort saat itu. Namun, Deripaska membantah pernyataan model tersebut.

Anastasi Vashukevich mengunggah video dalam akun Instagram beberapa saat lalu yang dia jelaskan sebagai pertemuan Deripaska dengan Sergei Prikhodko yang merupakan Wakil PM dan pembantu kepercayaan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Deripaska terdengar menyebut hubungan AS dan Rusia sedang buruk. Sementara itu, Vashukevich mengatakan bahwa mereka berdua memang sedang membicarakan isu Amerika, di atas sebuah yacht tersebut.

Setelah adanya unggahan tersebut pada 2018 lalu, model itu lalu tak lama ditangkap dan ditahan. Dia ditangkap, saat sedang mengisi seminar tentang pelatihan seks di Thailand. Deripaska menyatakan bahwa model tersebut sudah merugikan dirinya dengan mengunggah video di Instagram dan membawa-bawa namanya. Model tersebut oleh pengadilan, kemudian diminta menghapus unggahan dan harus membayar ganti rugi sebesar £5.800.

Model tersebut dan pasangannya, kemudian dipulangkan ke Belarusia, yang merupakan negara asal mereka. Namun dalam perjalanan ke sana, model Vashukevich ditahan di Moskow, Rusia, dan diseret ke pengadilan. Dia disangkakan dengan pasal pelacuran dengan ancaman hukuman enam tahun penjara.

Usai diadili, model tersebut mengatakan kepada media bahwa dia tak akan mengusik Deripaska lagi. Dia juga mengaku sedang menghadapi kriminalisasi dan fabrikasi kejahatan yang sedang disusun untuk menjeratnya baik di Thailand, Belarus, maupun Rusia sebagamana dilansir laman Telegraph. (asp)