Demi Prediksi Kematian, Uji Genetika Marak Dilakukan di Australia

Jessica (kiri) and Kaitlin Ellis (kanan) memutuskan melakukan uji genetika setelah ibu mereka Susan (tengah) meninggal dunia.
Sumber :
  • abc

Uji genetika sebagai bidang kedokteran baru kini berkembang dan mulai sering digunakan di Australia. Tes ini menawarkan jaminan atau pun kabar buruk mengenai berapa lama usia seseorang.

Bagi warga Australia dengan riwayat kesehatan tertentu, uji genetik saat ini sudah gratis.

Tesnya dimaksudkan untuk menentukan adanya penyakit motor neuron (MND), penyakit Huntington, sindrom X rapuh dan kanker tertentu.

Seiring dengan semakin murahnya biaya, cakupan uji genetika pun bertambah..

Pengujian untuk beberapa penyakit bahkan dapat menunjukkan dengan tepat kapan penyakit tersebut akan bermanifestasi.

Dua bersaudara Kaitlin dan kakaknya Jessica Ellis, sudah menjalani tes dan dinyatakan positif membawa gen yang memicu penyakit MND.

Penyakit ini menyebabkan kematian ibu mereka, Susan, pada tahun 2017 dan paman mereka tujuh tahun sebelumnya.

Hasil tes ini menyebutkan peluang 99 persen bagi keduanya menderita MND, kemungkinan pada usia sama dengan ibu mereka, 57 tahun.

"Rasanya seperti dijatuhi dijatuhi hukuman mati," kata Kaitlin.

Meskipun sulit diterima, Kaitlin mengaku keputusan menjalani tes tidak sulit.

"Baik saya tahu atau tidak, pasti saya akan selalu memikirkannya," katanya.

Dengan mengetahuinya, katanya, kini dia bisa lebih proaktif. Belakangan dia tahu peluang mengidap penyakit MND lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk MND. Kaitlin dan Jessica harus ikut program bayi tabung jika tak ingin menurunkannya ke anak-anaknya.

Kaitlin dan Jessica Ellis menjadi lebih proaktif sejak mengetahui hasil uji genetika mereka.

Supplied

Jessica melihat dilema ini secara berbeda.

"Katakanlah kita tak punya anak tetapi gen itu ternyata tidak aktif. Artinya, saya menyia-nyiakan seluruh hidup dan tak bisa mewujudkan impian untuk memiliki anak," katanya.

Pendamping uji genetika bagi Kaitlin dan Jessica, Ashley Crook, informasi hasil uji genetika tetap berguna meski seseorang dipastikan membawa gen penyakit yang belum ada obatnya.

"Meskipun secara medis tidak ada manfaatnya, namun informasi itu membantu mengubah rencana hidup mereka," katanya.

Crook memperkirakan ada sekitar 300 pendamping uji genetika di Australia.

Menurut dia, saat ini uji genetika semakin banyak tersedia dan juga semakin murah.

Nantinya, katanya, uji genetika akan dilakukan oleh sebagian besar warga Australia.

Pemerintah Australia menyediakan program senilai 500 juta dolar untuk uji genetika bagi 10 ribu pasangan yang istrinya belum hamil atau di masa awal kehamilan.

Menurut Crook, semakin banyak dokter juga merekomendasikan pengujian genetika ini.