Trump Dituduh Rasis atas Komentar Terhadap Perempuan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS, Rashida Tlaib (tengah), merespons komentar Presiden Donald Trump.-(EPA)
Sumber :

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dituding melontarkan kalimat bernada rasisme setelah mengunggah cuitan yang menyerang anggota Kongres dari Partai Demokrat.

Dia mengklaim, para perempuan anggota kongres itu "berasal dari negara-negara yang pemerintahannya adalah benar-benar malapetaka", dan menyarankan mereka untuk "kembali" ke negara asal.

Dia lantas menyebut ketua DPR, Nancy Pelocy, "akan sangat senang untuk segera mengatur perjalanan gratis" bagi mereka.

Serangan ini mengemuka setelah Pelosi berseteru dengan sekelompok orang yang terdiri dari empat anggota kongres dari Partai Demokrat yang non-kulit putih dan berhaluan kiri.

Dari empat anggota kongres itu, tiga di antara mereka - Alexandra Ocasio-Cortez, Rashida Tlaib dan Ayanna Pressley - lahir dan besar di Amerika Serikat, sementara seorang lainnya, Ilhan Omar, pindah ke Amerika Serikat ketika masih kecil.

Ocasio-Cortez lahir di Bronx, New York, sekitar 19 kilometer dari rumah sakit Queens, tempat Trump dilahirkan.

Apa yang dikatakan sang presiden?

Dalam utas unggahan yang terdiri dari tiga cuitan, Trump menuduh anggota kongres perempuan itu "dengan kejam" mengkritiknya dan Amerika Serikat.

Dia menulis: "Sangat menarik melihat anggota kongres perempuan Demokrat yang `progresif`, yang berasal dari negara-negara yang pemerintahannya adalah benar-benar malapetaka, yang terburuk, paling korup dan tidak kompeten di dunia (kalaupun mereka memiliki pemerintahan yang benar-benar berfungsi), sekarang dengan lantang dan kejam memberi tahu orang-orang Amerika Serikat, bangsa terbesar dan paling kuat di dunia, bagaimana pemerintah kita harus dijalankan."

"Mengapa mereka tidak kembali dan membantu memperbaiki tempat-tempat yang benar-benar rusak dan penuh dengan kejahatan dari mana mereka datang. Lalu kembali dan tunjukkan kepada kami bagaimana hal itu dilakukan.

"Tempat-tempat ini sangat membutuhkan bantuanmu, kamu tidak bisa pergi dengan cukup cepat. Aku yakin Nancy Pelosi akan sangat senang untuk segera mengatur perjalanan gratis!"


Presiden Trump dituding atas rasisme dan nationalisme kulit putih - AFP

Dia tidak secara langsung menyebut nama-nama anggota kongres yang dibicarakan.

Kendati begitu, dari referensi kepada Pelosi, secara luas diasumsikan dia merujuk pada Ocasio-Cortez, Tlaib, Pressley dan Omar.

Selama sepekan terakhir, Pelosi berselisih dengan Ocasio-Cortez, yang menuduhnya memilih perempuan kulit berwarna untuk dikritik menyusul ketidaksepakatan di dalam tubuh Demokrat mengenai RUU keamanan perbatasan.

Apa saja respon s nya?

Pelosi, yang menjabat sebagai ketua DPR, mengutip cuitan Trump dan menyebutnya sebagai xenofobia.

"Ketika @realDonaldTrump memberi tahu empat perempuan anggota kongres Amerika untuk kembali ke negara mereka, dia menegaskan kembali rencananya untuk `Membuat Amerika Hebat Lagi` selalu tentang membuat Amerika putih kembali," katanya.

"Keragaman kita adalah kekuatan kita dan persatuan kita adalah kekuatan kita," tambahnya.

Tlaib yang merupakan anggota kongres dari Michigan, dalam cuitannya menyerukan pemakzulan Trump.

"Ingin tanggapan atas presiden yang gagal dan tanpa hukum? Dia adalah krisis. Ideologinya yang berbahaya adalah krisis. Dia perlu dimakzulkan," tulisnya.

Ocasio-Cortez pun membalas cuitan Trump: "Selain tidak menerima Amerika yang memilih kami, Anda tidak dapat menerima bahwa kami juga tidak takut pada Anda."

Sementara, Omar mengatakan kepada presiden bahwa dia "membangkitkan nasionalisme kulit putih karena Anda marah orang-orang seperti kami melayani di Kongres dan berjuang melawan agenda Anda yang penuh kebencian".

Dia juga memanggilnya "presiden terburuk, paling korup dan tidak kompeten yang pernah kita lihat".

Dan Pressley membagikan tangkapan layar dari cuitan Trump, menambahkan: "INI adalah bentuk dari rasisme. KITA adalah seperti apa demokrasi itu."

Politisi Demokrat yang mencalonkan diri sebagai calon presiden juga mengecam Trump. Senator Elizabeth Warren mengatakan "komentar jahat" itu adalah "serangan rasis dan xenofobia".

Sementara, Beto O`Rourke berkata, "Ini rasis. Anggota kongres perempuan ini sama Amerika-nya seperti Anda."

Bernie Sanders juga menuduh Trump melakukan rasisme.

Beberapa politisi Republikan pun segera membuat komentar, meskipun kolumnis pendukung Partai Republik Meghan McCain - putri John McCain - mengatakan: "Ini rasis."

"Bahkan jika itu hanya tentang Omar, itu akan tetap rasis. Kita tidak memberi tahu orang-orang bahwa kita menyambut mereka ke negara ini untuk `kembali`," katanya.

Sejumlah komentator lain juga membanjiri media sosial dengan kritik.

Wartawan Gedung Putih, Brian J Karem, mencuit kepada Trump: "Selamat pagi, sangat rasis?" sementara komentator politik Amerika Serikat, Josh Rogin mengatakan: "Ini adalah hal baru, mengerikan, rasis, menyedihkan, bahkan untuk Trump."

Trump belum menanggapi kritik tersebut.

Namun dia sejak itu mencuit tentang migran yang ditahan di pusat penahanan perbatasan AS, mengatakan: "Maaf, tidak bisa membiarkan mereka masuk ke negara kita."