Polisi Italia Razia Kelompok Neo-Nazi, Sita Rudal Pesawat Siap Tempur

Rudal yang disita dilaporkan dalam kondisi siap tempur.-EPA
Sumber :
  • bbc

Polisi detasemen anti-teror Italia telah menyita sebuah rudal pesawat dan beragam senjata canggih lainnya dalam kondisi siap tempur saat melakoni razia di bagian utara negara tersebut.

Penggerebekan itu merupakan bagian dari penyelidikan terhadap kelompok ekstrem kanan Italia yang diduga membantu pasukan separatis sokongan Rusia di bagian timur Ukraina, sebut media setempat.

Sebanyak tiga orang ditahan, dua di antara mereka dibekuk dekat Bandara Forli.

Media di Italia menyebut identitas ketiga orang itu: Fabio Del Bergiolo, 50, mantan petugas bea cukai Italia yang juga aktivis partai berhaluan sayap kanan Forza Nuova; Alessandro Monti, 42, warga Swiss; dan Fabio Bernardi, 51, warga Italia.


Kepolisian Turin, Italia, menampilkan barang sitaan berupa senjata dan memorabilia Nazi. - AFP

Razia ini dipimpin detasemen polisi Turin bernama Digos, dengan bantuan kepolisian Milan, Varese, Forli, dan Novara.

Di antara beragam senjata sitaan, menurut keterangan polisi, terdapat rudal pesawat tempur Matra Super 530 F buatan Prancis yang lazim digunakan militer Qatar.

Propaganda Neo-Nazi juga disita dalam razia tersebut.

"Pada operasi itu, rudal udara dalam kondisi sempurna dan digunakan tentara Qatar telah disita," sebut polisi.


Kumpulan senjata api dan amunisi yang disita kepolisian Italia. - Italian police

Dalam sidang 3 Juli lalu, pengadilan di Genoa memenjarakan tiga pria yang dianggap bersalah lantaran bertempur bersama kelompok separatis sokongan Rusia yang mengendalikan wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina.

Kedua pria itu, warga Italia bernama Antonio Cataldo dan pria kelahiran Albania bernama Olsi Krutani, masing-masing dijatuhi hukuman dua tahun dan delapan bulan penjara.

Orang ketiga, warga Moldova bernama Vladimir Vrbitchii, dijatuhi vonis hukuman penjara selama satu tahun dan empat bulan.

Lebih dari 10.000 orang tewas bertempur di bagian timur Ukraina sejak kubu separatis melancarkan pemberontakan pada April 2014.

Bentrokan dengan pasukan pemerintah Ukraina berlanjut, tapi garis depan secara umum dalam keadaan statis selama lebih dari setahun.


- BBC