Kerusuhan Besar Pecah, Pemimpin Hong Kong Mengutuk Demonstran

Demonstrasi tolak RUU Ekstradisi di Hong Kong (BBC)
Sumber :

VIVA – Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyalahkan massa yang ditudingnya menyulut kerusuhan besar pada Minggu, 21 Juli 2019, sekaligus bentrok yang memakan korban luka-luka tersebut. Demonstrasi besar-besaran antipemerintah itu berakhir bentrokan antara massa dan polisi.

Dikutip dari laman Aljazeera, Carrie Lam mengutuk tindakan yang dianggapnya merupakan kekerasan terhadap aparat itu. Dia juga meminta agar hukum ditegakkan secara adil kepada pihak yang dianggap perusuh.

Diketahui, demonstrasi demi demonstrasi masih berlanjut sekalipun Rancangan Undang Undang (RUU) Ekstradisi sudah dibatalkan oleh pemerintah Hong Kong. Namun, demonstran antipemerintah masih meminta agar Carrie Lam mundur dari jabatannya.

Sementara itu, demonstrasi besar yang terjadi pada Minggu kemarin terjadi di distrik Sha Tin yang diketahui merupakan wilayah yang sangat tenang dan tertib pada hari biasanya. Kerusuhan terjadi saat polisi berusaha menyisir area dari massa pada malam harinya.

Sebagian massa mundur ke pusat pertokoan. Namun, tak lama kemudian massa dan polisi saling melempari satu sama lain.

Lebih dari 40 orang sudah ditahan atas kerusuhan tersebut. Sementara itu, 28 orang mengalami luka serius sehingga harus mendapatkan perawatan medis.

Pada Senin, Carrie Lam membesuk para petugas polisi yang menjadi korban kerusuhan di rumah sakit. Dia meyakinkan mereka bahwa hukum akan memberikan keadilan kepada korban.