Perang Dagang: Trump Terapkan Bea Masuk 10 Persen Barang Impor China

- Getty Images
Sumber :
  • bbc

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan melalui Twitter bahwa dirinya akan menerapkan bea masuk sebesar 10% terhadap barang-barang impor China mulai 1 September mendatang.

Dalam cuitannya, Trump menulis bea masuk tersebut bakal berlaku untuk barang-barang dan produk dari China yang masuk ke negara kita dengan nilai US$300 miliar atau lebih dari Rp4.000 triliun.

Dia juga mengkritik China karena dianggapnya tidak menepati janji untuk membeli lebih banyak produk-produk pertanian AS. Tak hanya itu, Trump menyerang Presiden China, Xi Jinping, yang dinilai gagal berbuat banyak untuk meredam penjualan zat sintetik fentanyl.

Dalam pidatonya setelah merilis cuitan tersebut, Trump mengatakan bea masuk 10% itu adalah langkah jangka pendek dan be masuk bisa dicabut secara bertahap hingga lebih dari 25%.

"Seseorang semestinya berbuat seperti ini terhadap China sejak lama," katanya.

Bea masuk 10% yang diumumkan Trump tidak mencakup bea masuk yang sudah diberlakukan terhadap impor China senilai US$250 miliar.

Keputusan Trump ini diperkirakan bakal mempertajam perang dagang antara AS dan China serta bakal mempengaruhi harga beragam barang, mulai dari ponsel pintar sampai pakaian anak-anak.


- Getty Images

Mencederai AS

Akan tetapi, langkah Trump ini tidak disambut baik oleh kalangan pebisnis di AS.

Di Wall Street, indeks saham Dow Jones merosot sebanyak 1%.

Kamar Dagang AS, yang mewakili lebih dari tiga juta perusahaan AS, mengatakan bea masuk terhadap China "hanya akan menyebabkan sakit yang lebih besar terhadap pebisnis AS, petani, buruh, dan konsumen serta melemahkan ekonomi AS yang kuat".

Kamar Dagang AS mendesak baik pemerintahan Trump maupun Xi Jinping untuk mencabut semua bea masuk.

Pendapat senada diutarakan Gary Cohn, mantan kepala penasihat ekonomi Trump, kepada BBC. Menurutnya, perang bea masuk punya "dampak dramatis" terhadap manfaktur AS dan investasi modal.

Ketegangan kedua negara juga mempengaruhi bank sentral AS, the Fed, yang memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.

Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan bukanlah tugas bank sentral untuk mengkritik kebijakan perdagangan AS. Namun, tambahnya, ketegangan perdagangan "nyaris mendidih" selama Mei dan Juni.

Juru runding AS dan China mengakhiri pertemuan selama dua hari di Shanghai pada Rabu (31/07) dengan sedikit tanda-tanda kemajuan, walau kedua negara mengaku perundingan berjalan konstruktif.

Putaran negosiasi selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.

Langkah Trump terkini yang mempertajam perang dagang AS-China menutupi kabar bahwa kesepakatan menaikkan anggaran AS selama dua tahun telah lolos dari rintangan di Kongres.

Kesepakatan itu membuat pemerintah dapat membelanjakan US$1,37 triliun pada tahun finansial mendatang, yang dimulai pada Oktober.