Suaminya Terlibat Karhutla di Indonesia, Menteri Malaysia Ogah Mundur

Menteri Energi, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin (kiri) dan suaminya, Lee Yeow Seng.
Sumber :
  • The Straits Times

VIVA – Yeo Bee Yin menolak mundur sebagai menteri Energi, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim Malaysia. Ia didesak untuk meletakkan jabatan karena perusahaan Sukses Karya Sawit dan Sime Indo Agro terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia yang menyebabkan kabut asap di sejumlah negara di Asia Tenggara.

Perusahaan Sukses Karya Sawit merupakan anak usaha dari IOI Properties Group Berhad, milik Lee Yeow Seng. Ia adalah suami dari Yeo Bee Yin. Sedangkan Sime Indo Agro adalah milik Sime Darby Plantation.

Selain itu, Sukses Karya Sawit merupakan satu dari empat perusahaan kelapa sawit Malaysia yang diduga melakukan aksi karhutla di Indonesia sehingga menyebabkan kabut asap. Yeo didesak mundur untuk menghindari konflik kepentingan dalam menangani kabut asap akibat karhutla ini.

Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Badan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) yang menyatakan bahwa kabut asap yang mencemari wilayah udara Malaysia dan sejumlah negara tetangga lainnya berasal dari karhutla di Indonesia.

"Saya tidak akan menanggapi (soal desakan untuk mundur). Kebakaran hutan saya serahkan kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan tegas bagi mereka yang melanggar hukum," kata dia, seperti dikutip dari Straits Times, Jumat, 27 September 2019.

Lebih lanjut Yeo berharap kepada pihak oposisi, yang mendesaknya untuk mundur, agar dapat memberikan gagasan yang konstruktif untuk mengatasi masalah kabut asap yang telah mempengaruhi Malaysia selama beberapa dekade.

Ia juga mendorong pemerintah Indonesia perlu menyelidiki lebih dulu, perusahaan yang mungkin terlibat kasus karhutla yang menyebabkan kabut asap hingga ke negaranya. "Tentu kami menyambut ide baik dari pemerintah Indonesia maupun kelompok oposisi," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Ketua Sayap Muda Partai Asosiasi China Malaysia, Nicole Wong, mendesak Yeo segera mundur demi menghindari konflik kepentingan. Ia mencium gelagat ini karena Yeo dinilai sangat lamban menangani permasalahan karhutla tersebut.

"Dia (Yeo) mengatakan bahwa Undang-Undang Asap Lintas Batas harus ditegakkan bagi Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara, yang selalu terkena dampak kabut asap, tapi perusahaan suaminya merupakan salah satu dari empat yang disebut pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas kebakaran lahan. Dia harus mundur," ujar Nicole.