Miris, Lulusan Perguruan Tinggi Terbaik Malah Dapat Gaji Kecil

The Solomon Islands has opened its first university.
Sumber :
  • abc

Miris, ternyata lulusan universitas atau perguruan tinggi terbaik di Australia hanya mendapat gaji kecil. Padahal, gaji besar adalah harapan mereka setelah memasuki dunia kerja.

Menurut laporan harian The Australian, lulusan dari universitas regional justru mendapat penghasilan rata-rata lebih tinggi.

Misalnya saja lulusan Universitas Charles Darwin yang mendapat gaji 10 persen lebih tinggi dari lulusan universitas lain yang berasal dari jurusan sama.

Lulusan dari perguruan tinggi yang berada di negara bagian Australia Utara tersebut mendapat penghasilan sekitar AUS$80 ribu, atau hampir Rp 800 juta per tahun, setelah mereka lulus tiga tahun.

Survei pendapatan para lulusan universitas di Australia yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Australia.

Universitas New South Wales berada di tempat kedua, dengan rata-rata pendapatan AUS$80 ribu, disusul lulusan dari Central Queensland University, University of New England dan Charles Sturt University.

Lulusan universitas yang dianggap terbaik di Australia seperti University of Sydney (AUS$77.300), Australian National University (AUS$77.200), dan Monash University (AUS$72.500) berada di peringkat.

Sementara lulusan University of Melbourne mencatat rata-rata pendapatan hanya AUS$ 68.900. Rata-rata pendapatan lulusan universitas di Australia setelah tiga tahun bekerja adalah AUS$73 ribu.

Dari "Graduate Outcomes Survey — Longitudinal", dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan Australia, Dan Tehan juga menyatakan 90 persen lulusan universitas mendapat pekerjaan penuh dalam tiga tahun, setelah mereka bekerja.

Departemen Pendidikan Australia sekarang akan memberikan dana tambahan sebanyak AUS$80 juta, sekitar Rp800 miliar kepada perguruan tinggi, namun dikaitkan dengan bagaimana kelulusan universitas itu mendapatkan pekerjaan di bidang mereka.

"Kita tidak bisa lengah." kata Menteri Pendidikan Dan Tehan.

"Penting sekali universitas kita terus melanjutkan guna menghasilkan lulusan yang diperlukan oleh dunia ekonomi."

"Bila kita berhasil meningkatkan dari 90 persen menjadi 95 persen lulusan mendapat kerja, maka tingkat produktivitas ekonomi akan lebih tinggi lagi." kata Dan Tehan kepada The Australian.

Perbedaan pendapatan antara pria dan wanita

Survei juga menunjukkan masih adanya perbedaan pendapatan antara pria dan wanita di banyak lapangan kerja, dengan lulusan pria mendapat gaji lebih tinggi dari lulusan perempuan di 13 dari 20 jenis pekerjaan.

Di bidang arsitektur, lulusan pria mendapat gaji AUS$12.900 (sekitar Rp130 juta) atau 17 persen lebih tinggi dari lulusan perempuan, tiga tahun setelah mereka lulus.

Perbedaan pendapatan di bidang pertanian dan ilmu lingkungan sudah mencapai 10 persen. Bahkan, di bidang keperawatan, lulusan pria mendapat gaji 9 persen lebih tinggi dari lulusan wanita.

Lulusan pria juga lebih banyak menduduki jabatan manajerial dibandingkan lulusan perempuan tiga tahun setelah tamat.

Rektor Charles Darwin University, Simon Maddocks menyatakan bangga jika lulusan universitasnya bisa diserap di dunia kerja dan mendapat penghasilan tinggi.

Ia mengatakan hampir 70 persen mahasiswanya sekarang mendapat pelajaran lewat online, sehingga mereka tidak harus datang setiap hari ke kampus.

"Kami khususnya mampu menyesuaikan diri menyediakan fasilitas pengajaran bagi mereka yang tidak bisa datang ke kampus, mereka yang bekerja penuh waktu atau mereka yang memiliki keluarga." kata Prof Simon Maddocks.

"Ini banyak terjadi dengan mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan regional." katanya.

"Jelas sekali lulusan perguruan tinggi bisa mendapat pekerjaan setelah menyelesaikan pendidikan dan dengan cepat membuat kontribusi penting bagi ekonomi lokal masing-masing." kata Prof Maddocks.

Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia