WNI Terjebak di Wuhan Putus Asa: Kita Cuma Tunggu Giliran Terinfeksi

Para tenaga medis di Wuhan, China, yang siap menolong pasien virus corona.
Sumber :
  • Twitter/@badiucao

VIVA – Warga Negara Asing (WNA) yang terjebak di Wuhan, China merasa sangat cemas karena mereka terjebak di dalam rumah, kehabisan makanan dan ingin ke luar dari wilayah tersebut. Sementara pemerintah China sendiri sedang menyusun rencana evakuasi. 

Pihak berwenang melarang melakukan perjalanan dari dan menuju Provinsi Hubai dan ibukotanya, Wuhan, tempat virus corona pertama kali terdeteksi sebelum menyebar ke seluruh China dan sejumlah negara di dunia, di antaranya Amerika Serikat, Prancis, dan Australia. 

"Dalam sepekan terakhir, kami tidak bisa keluar dan membeli apa pun untuk dimakan," kata mahasiswa Ilmu Politik asal Afghanistan, Mashal Jamalzai di Central China Normal University, dikutip dari Strait Times.

Mashal mengaku, dia bersama dengan teman-teman sekelasnya bertahan hidup dengan mengonsumsi biskut. Sementara pihak Kedutaan Afghanistan belum menanggapi permintaan bantuan. 

Ribuan mahasiswa asing dan WNA lain tinggal di Wuhan. Biasanya pusat transportasi di wilayah China tengah, yang merupakan rumah besar bagi industri baja dan mobil itu ramai. Namun, sejak kasus virus corona merebak, menurut mahasiswa Universitas Hubei Siti Mawaddah, kota tersebut kini terlihat seperti kota hantu. Sekolah, rumah sakit, dan kantor publik tutup serta tidak ada transportasi masuk atau keluar kota itu.

"Situasi di Wuhan saat ini sangat mengkhawatirkan," kata warga negara asal Indonesia berusia 25 tahun tersebut. 

Dia bilang, situas tersebut memberi dampak buruk terhadap psikologinya. Tidak cuma dia tapi juga temannya yang lain. 

"Jika kita tinggal di Wuhan, seolah-olah kita hanya menunggu giliran terinfeksi," ujarnya. 

Baca juga:

Profesor IPB Teliti Penularan Virus Corona Lewat Kelelawar

Trotoar Cikini Ramah Anak, Politisi Demokrat: Terima Kasih Pak Anies 

Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengirim pesawat untuk membawa para staf konsuler ke San Fransisco. Prancis juga berecana mengevakuasi warganya yang terjebak di Hubei ke provinsi tetangga menggunakan bus. 

Konsulat Jenderal Korea Selatan di Wuhan pun berencana mengevakuasi warganya menggunakan pesawat sewaan. Sementara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bilang, negaranya akan menerbangkan siapa pun yang ingin meninggalkan Wuhan. 

Sri Lanka juga menyebut akan memulangkan 150 pelajar dari China dalam dua hari ke depan. Sedangkan Australia bekerja sama dengan pemerintah China untuk mengeluarkan warganya dari Wuhan.