Tanah Bergerak, Kota Bekasi Miring

Pergerakan tanah di Kota Bekasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dani

VIVA – Pergerakan tanah di Perumahan Kemang Pratama, Bekasi Selatan, untuk pertama kalinya terjadi di Kota Bekasi. Dampak atas pergerakan tanah ini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi menduga, wilayah Kota Bekasi terus mengalami kemiringan hingga 2 derajat atau 27 meter dari atas permukaan laut.

"Kota Bekasi memang mengalami kemiringan dari atas permukaan laut. Pergerakan tanah kemungkinan dipicu adanya dorongan air Kali Bekasi yang mengalir dari hulu (Bogor)," kata Wakil Ketua Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi, Karsono, Kamis 3 Januari 2019.

Tapi, kata Karsono, saat kejadian pada Selasa malam 1 Januari 2019, pihaknya memantau adanya pembukaan bendungan Kali Bekasi. Sebab, tinggi muka air di pertemuan Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas sudah mencapai 300 sentimeter.

"Ada tekanan yang keras di bawah kali, sehingga terjadi longsor, dan menyebabkan pergeseran tanah," ujarnya.

Karsono mengaku, pergeseran tanah itu terjadi dengan panjang 100 meter dan kedalaman 50 sentimeter. Menurut dia, lokasi keretakan tanah ini masih berhubungan proyek pembangunan tanggul oleh pemerintah pusat. 

"Di lokasi itu memang sedang ada pekerjaan proyek, sampai terhambat atas kejadian ini," tuturnya.

Menurut dia, di wilayah Sepanjang Jaya RT 05 RW 04 Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi juga mengalami longsor di hari yang sama. Bencana longsor, memanjang sekitar 50 meter dan lebar lima meter. Bahkan, tanah kosong di belakang rumah salah satu warga tenggelam, hingga membuat dinding bangunan retak dan fondasi ikut ambles.

Kejadian longsor ini, kata Karsono, bukan sekali terjadi. Pada 2017, juga pernah terjadi hal serupa, tepatnya di Kelurahan Sepanjang Jaya. Saat itu, kontur tanah menjorok ke dasar Kali Bekasi sedalam tiga meter.

"Kemungkinan akan terus terjadi, kalau shite pile yang dibangun tidak kuat menahan laju air," tuturnya. (art)