Dijenguk Anies, Petugas Jumantik yang Dipukul Saat Tugas Curhat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menjenguk petugas juru pemantau jentik atau Jumantik yang menjadi korban penganiayaan di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Petugas itu mendapat pukulan dari warga, saat menjalankan tugasnya. 

Anies datang ke lokasi, usai menjenguk pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD Pasar Minggu. Saat tiba di lokasi, ketiga korban yang mendapat perlakuan kekerasan menceritakan kejadian pemukulannya ke Anies. 

Salah satunya adalah Jayanti (38) yang mendapat luka lebam di bagian mata. Ia menceritakan, kejadian bermula saat sedang bertugas memantau jentik nyamuk di rumah warga. 

"Saya kan datang seperti tamu biasa, tamu permisi, Assalamualaikum saya dari kader Jumantik, mau memeriksakan, izin ke bapak itu. Ngomong baik-baik, terus langsung bangun dari duduknya, langsung spontan 'tidak usah', rumah saya sudah bersih', gitu. 'Situ disuruh sama siapa?'," papar Jayanti di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta, Minggu 3 Februari 2019. 

Ia menjelaskan, timnya sedang bertugas memberantas sarang nyamuk. Setidaknya saat itu, ada 13 orang petugas Jumantik yang seluruhnya merupakan perempuan. Pelaku menolak dibersihkan, lantaran mengaku bisa membersihkan sendiri. 

"Kenapa alasan bapak tidak mau diperiksa?. 'Pokoknya saya sudah bisa membersihkan sendiri', dia ngomong gitu saja. Ya sudah, nanti bapak saya foto, saya kirim untuk laporan ke kelurahan. Terus, langsung begini (mengancam pakai tinju), mengancam," jelasnya. 

Kejadian pemukulan itu terjadi kepada tiga orang petugas Jumantik pada pukul 09.00 WIB, Jumat 1 Februari 2019. Pelaku pun sudah diringkus oleh polisi setempat. 

Korban lainnya, Azizah (42) mengatakan, pelaku menggunakan pukulan tangan secara membabi buta. Alhasil, mata petugas Jumantik yang jadi korban lebam memerah, bahkan disebut ada yang berdarah. 

"Kalau saya ,justru agak jauh berdiri. Tetapi, karena saya yang sudah engak bisa ke mana-mana dia cepat berdiri, cepat banget ya nyerang semua, semuanya diserang. Pakai pukulan tangan, jadi saya sudah tidak sempat lari," kata dia. 

"Kalau menurut yang lihat, saya dijedotin berkali-kali. Saya pusing," tambah Desi (33) yang juga jadi korban. (asp)