Bocah SD Dianiaya Begal Sepeda Trauma, Tak Bisa Bicara 3 Hari

Siswa SD korban begal sepeda di Depok, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Seorang bocah kelas tiga Sekolah Dasar (SD) di Depok, Jawa Barat, babak belur dianiaya pelaku perampokan. Akibatnya, korban sempat mengalami trauma, bahkan tak bisa bicara selama tiga hari.  

Kejadian itu dialami bocah berinisial ZAF, siswa sebuah sekolah dasar di Sukmajaya, Depok. Kejadian bermula ketika bocah 9 tahun itu sedang menikmati jam istirahat sekolah, Senin, 4 Februari 2019. Dia lantas keluar sekolah menggunakan sepeda rekannya hendak mengambil uang jajan di rumahnya. 

Ketika di tengah perjalanan, menurut ZAF, seorang pria  menghampiri dan memaksa naik ke atas sepeda korban.
Kepada bocah itu, pelaku minta diantar ke kawasan Depok II. 

Awalnya korban menolak namun pelaku memaksa. Tiba di tempat sepi, pelaku kemudian memukuli korban. Pelaku juga sempat mengancam akan terus memukulinya jika korban berteriak minta tolong. 

“Tadinya aku enggak mau, eh dia maksa abis itu pas sampai Majapahit dia jorokin aku ke tembok terus aku dipukul sepedanya diambil,” kata ZAF saat ditemui wartawan, Kamis, 14 Februari 2019.

Pelaku, memukuli korban di bagian kepala, punggung dan perut. Akibat kejadian itu, korban mengaku trauma. “Iya aku takut, aku enggak bisa ngomong sampai tiga hari. Aku masih takut,” kata korban dengan mata berkaca-kaca.

Berdasarkan keterangan korban, pelaku memiliki ciri-ciri mengenakan baju coklat, ada benjolan di pipi dan diperkirakan telah berusia dewasa. Keterangan korban diperkuat dengan hasil rekaman kamera CCTV yang berada di kawasan Majapahit.

Setelah kejadian itu, korban kini mendapat perhatian serius dari pihak sekolah. “Iya kita sangat menyayangkan kejadian ini. Sekarang ini kami sudah imbau agara para orangtua mengantar dan menjemput anaknya saat pulang sekolah. Aturan ini sudah kami umumkan ke semua murid dan para orangtua,” kata Sri, wali kelas korban.

Sri berharap, pelaku dapat segera tertangkap agar tak membuat resah. “Kasusnya sudah dilaporkan kok ke polisi. Siswa kami juga sudah bolak-balik dimintai keterangan. Ya semoga pelakunya segera tertangkap," ujarnya. (ren)