Ledakan di Lokasi Nobar Debat Capres Sisakan Lubang 15 Cm

Garis polisi dipasang di lokasi ledakan dekat tempat nobar debat capres.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA – Polisi memastikan ledakan di lokasi tidak jauh dari tempat debat kedua calon presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari 2019 malam, adalah petasan bukan bom. Apalagi tidak ada material seperti yang ada pada bom tertinggal pada lokasi ledakan.

"Apakah ada material yang tertinggal? Tidak ada," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin 18 Februari 2019.

Argo mengungkap akibat ledakan itu hanya menimbulkan lubang. Lubang yang timbul sebesar 10 sampai 15 sentimeter (cm).

"Ada lubang 10-15 cm. Tidak ada material," ucapnya.

Meski petasan, polisi tetap melakukan penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) ancaman bom. Sebab, hal itu dilakukan guna memastikan semuanya aman ke depannya.

"Walaupun itu petasan, tetap kita lakukan SOP, dari Jibom, Labfor, Inafis tetap cek dan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Dari metode induktif kita sudah lihat," kata Argo.

Sebelumnya, ledakan terjadi di dekat Parkir Timur Senayan yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menggelar nonton bareng. Ledakan terjadi sekitar pukul 20.15 WIB pada Minggu 17 Februari 2019 malam.

Akibat hal itu, jalan sempat ditutup polisi. Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya ada tujuh orang yang jadi korban.

Lima orang yang dirawat di RS Pelni Petamburan adalah Fatimah Saadah, Maimunah, Mirah, Maria, dan Magdalena. Kemudian, dua orang yang dirawat di RSAL Mintohardjo yaitu, Ustaz Eddy Anwar dan seorang ibu bernama Dahlia.

Meski begitu, ketujuhnya tak mengalami luka serius. Polisi menyebut mereka hanya mengalami syok. (art)