Pengoperasian LRT Jakarta di Tangan Pemprov DKI

Kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) melintas saat uji coba di lintasan koridor Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta, Sabtu, 16 Februari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Direktur Utama PT Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Allan Tandiono, menyatakan, kepastian tanggal beroperasinya moda transportasi publik LRT rute Velodrome Kelapa Gading masih menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Allan, saat ini pekerjaan konstruksi fisik LRT rute Velodrome-Pegangsaan Dua, Kelapa Gading itu sudah 99 persen selesai.

"Bapak ibu bisa lihat kondisi stasiun-stasiun kita sekarang jauh lebih siap dari terakhir Agustus-September lalu," kata Allan saat melakukan uji coba LRT Jakarta di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin 25 Februari 2019.

Kendati demikian, lanjut Allan, saat ini manajemen LRT masih menunggu sejumlah tahapan proses pengujian sistem perkeretaapian yang saat ini dilakukan Kementerian Perhubungan.

"Jadi banyak testing yang harus dilakukan bersama kontraktor Wika Developer, JakPro dengan para konsultan pengawas yang ada di sini untuk memastikan bersama Kemenhub bahwa sistem yang sudah dipasang aman dan juga andal," ujarnya.

Ia menambahkan, proses pengujian sistem perkeretaapian itu nantinya akan melahirkan rekomendasi teknis dari Kementerian Perhubungan. Rekomendasi teknis dan sertifikasi hasil pengujian itu nantinya akan diberikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dikeluarkannya perizinan operasional LRT.

"Kemarin Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) sudah menyampaikan sertifikasi akan dikejar dan targetnya akhir bulan depan semuanya sudah siap, dan Kemenhub meneruskan kepada Pemprov DKI. Dan itu merupakan hak untuk menentukan tanggal cantiknya dimulainya pengoperasian itu ada di tangan Pemprov DKI," ungkapnya. 

Tarif belum final

Sementara itu, hingga saat ini pihaknya masih belum dapat memastikan besaran harga tiket kereta cepat Light Rail Transit (LRT) jurusan Velodrome-Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Menurut Allan, penentuan harga tiket hingga saat ini masih terus digodok oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Laporan yang kami dapat, Pemprov DKI sudah membahas ini dan semua proses sedang berlangsung dan melibatkan DPRD," kata Allan di Stasiun Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Senin 25 Februari 2019.

Ia menjelaskan, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) sebelumnya sudah mengusulkan harga tiket kereta cepat LRT Velodrome-Kelapa Gading itu sebesar Rp10.800 per orang.

"Dengan catatan LRT terintegrasi dengan BRT (Bus Rapid Transit) Transjakarta untuk membawa penumpang LRT Jakarta dari Pulomas Kayu Putih-Dukuh Atas. Jadi kita bicaranya Kelapa Gading-Dukuh Atas, Pulomas-Dukuh Atas, Kayu Putih-Dukuh Atas. Dan itu yang memang direkomendasi DTKJ kisaran Rp10.800," ujarnya.

Harga itu, lanjut Allan, belum termasuk subsidi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ketika disinggung berapa perkiraan harga keekonomian kereta cepat LRT fase I itu, Allan pun enggan menerka-nerka.

"Kita menghormati wewenang yang ada di pergub dan nanti semua ini lengkap akan diumumkan oleh Pemprov DKI. Karena harga itu, itu semuanya di tim tarif, ada tim yang mengurus tarif perkeretaapian di MRT dan LRT, itu kita hormati mereka yang setelah diskusi dengan DPRD akan mengumumkan," katanya. (art)