Warga Blokir Akses Masuk TPA Burangkeng Bekasi

Warga menutup akses masuk ke TPA Burangkeng, Kabupaten Bekasi
Sumber :
  • Deni/ Bekasi

VIVA – Ratusan warga Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, memprotes dan meminta segera dilakukan penghentian pengoperasian sementara Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Protes warga dilakukan, dengan menutup akses masuk TPA Burangkeng. Aksi penutupan itu, buntut kekecawaan warga kepada Pemerintah Daerah, yang dinilai cuek atas kehidupan warga sekitar.

"Kemarin, Senin 4 Maret 2019, kami sudah tutup, Selasa siang, kami gelar aksi lagi," kata anggota tim 17 Desa Burangkeng, Jay Ahmadin kepada VIVA, Rabu 6 Maret 2019.

Meski aksi pada hari kedua kemarin, hanya sebentar dilakukan, warga memastikan tetap akan mengawasi akses truk yang masuk ke TPA Burangkeng.

Menurutnya, sebelum ada kesepakatan antara warga dengan Pemerintah Daerah, truk sampah dilarang membuang sampah ke TPA.

"Rencananya, hari ini, Rabu 6 Maret 2019, kami akan bahas bersama Pemerintah Daerah," katanya.

Jay menjelaskan, tuntutan warga terhadap Pemerintah Daerah, tak lain untuk meminta kompensasi yang menjadi hak warga sekitar. Kompensasi itu berupa, uang, sarana prasarana yang memadai, penyediaan sarana kesehatan dan infrastruktur.

"Selama ini, sarana kesehatan sama sekali tidak ada, " katanya.

Selama ini, warga yang berdekatan dengan TPA Burangkeng, dihuni sebanyak 1.300 kepala keluarga (KK). Mereka terbagi dari 18 RT di RW 13 Desa Burangkeng. Dijelaskan Jay, selama ini kondisi TPA Burangkeng, sudah tidak ideal lagi. Aroma tidak sedap selalu dirasakan warga.

"Sampah tercecer ke mana-mana, apa layak seperti itu," ujarnya.

Makanya, bila pertemuan hari ini tak menemukan solusi, warga akan kembali turun ke jalan untuk menutup akses masuk truk sampah. Hal itu dilakukan, agar Pemerintah Daerah bisa lebih peduli kepada warga sekitar Burangkeng.

Sementara itu, Sekretaris Desa Burangkeng, Ali Gunawan menambahkan, penutupan akses masuk truk sampah ke TPA Burangkeng ini buntut kekecewaan warga kepada perilaku pemerintah daerah. Sebab, setelah beberapa kali menuntut ke pemerintah daerah tapi tak pernah diakomodir.

"Dan. kami sepakat, mulai Senin 4 Maret 2019, TPA Burangkeng, kami tutup sementara dengan batas waktu yang belum ditentukan," katanya.

Padahal, kata Ali, dampak yang dirasakan masyarakat atas pembuangan sampah ke TPA Burangkeng sangat besar. Terutama, soal gangguan kesehatan. Namun, sampai sekarang warga belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terutama, soal fasilitas publik sampai ke jaminan kesehatan warga.

"Kami belum pernah direspons positif dari Pemerintah Daerah. Apa harus dengan cara seperti ini, baru pemerintah mau mendengarkan aspirasi kami," katanya. (asp)