Warga Tambah Kekuatan, Pastikan TPA Burangkeng Bekasi Ditutup

Warga tutup paksa TPA Burangkeng.
Sumber :
  • Dani Randi/ VIVA.co.id

VIVA – Aksi penutupan paksa Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Burangkeng, Bekasi, oleh warga sekitar kembali dilakukan pada Kamis, 7 Maret 2019. Dalam aksi itu warga menambah jumlah peserta karena beredar kabar akan adanya pembukaan paksa oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.

Ratusan warga sudah berkumpul di depan pintu akses masuk TPA. Mereka melarang seluruh kendaraan angkutan untuk buang sampah di lokasi tersebut. Warga membawa spanduk bertuliskan 'Kami Warga Desa Burangkeng Menolak dan  Menutup Tempat Pembuangan Sampah'. 

Ketua Tim Penerima dan Penyampaian Aspirasi atau biasa disebut Tim 17 Ali Gunawan mengatakan, aksi ini kembali digelar setelah mendapat kabar bakal ada pembukaan paksa tersebut.

"Kami kerahkan kekuatan. Tidak ada alasan kita untuk membuka TPA ini, dan akan terus kita tutup," katanya, Kamis 7 Maret 2019.

Sebelumnya, pada Senin 4 Maret 2019, lokasi TPA Burangkeng sempat ditutup paksa warga sekitar.

Sebab, pada perundingan Rabu 6 Maret 2019 kemarin, kata Ali, warga sempat kecewa lantaran di dalam rapat itu diundang juga pemulung dan pengepul. 

"Mereka kan kontra sama kita, masa kita mau diadu domba. Lagi juga surat undangan rapat dikirim oleh Sekretaris Dinas bukan Kepala Dinas atau bahkan Bupati, ini tanda mereka enggak serius," ujarnya.

Bahkan, adanya kabar akan kembali ada pertemuan kedua pada Selasa 12 Maret 2019, Ali tidak mau gegabah untuk mengiyakan. Dia bakal bermusyawarah dahulu dengan anggota dan warga. 

"Kami akan musyawarah dulu anggota tim karena ini menyangkut kepentingan seluruh warga. Kalau sudah Bupati yang mengundang kita bakal datang," tuturnya.

Untuk itu, TPA Burangkeng akan tetap ditutup sampai ditemukan kesepakatan Pemkab dengan warga. Bahkan, kata Ali, TPA itu bakal dijaga ketat usai mendengar kabar ada pembukaan paksa TPA oleh Pemkab Bekasi. 

"Kami dengar info hari ini akan dipaksa buka karena sampah yang ada di pasar sudah menumpuk, nah kita kan sudah sepakat bahwa sebelum ada kesepakatan kita enggak bakal buka," katanya. (ase)